Perkembangan tari Marlulo masih tetap bertahan hingga saat ini, bahkan berkembang menjadi gerakan-gerakan yang lebih menarik seperti kreasi Lulo, namun perkembangan tari Lulo tidak merubah ciri atau nilai-nilainya.
Tari Lulo tidak hanya terkenal di kalangan masyarakat Tolaki saja, namun sudah menyebar ke seluruh wilayah Sulawesi Tenggara bahkan sekitarnya.
Perkembangan tari ini juga terlihat pada perkembangan iringan tari Lulo.
Pertunjukan tari awal masih menggunakan alat musik tradisional seperti gong dan gendang.
BACA JUGA:Suku-suku Asli NTT dengan Kepercayaan dan Tradisi Kental yang Dilestarikan
Namun seiring kemajuan zaman dan teknologi, alat musik ini sudah tergantikan oleh pemutar suara dan musik elektronik.
Selain diiringi alat musik, pertunjukan tari Marlo juga diiringi nyanyian, biasanya lagu daerah.
Tarian Maluloo biasanya dibawakan secara berkelompok besar.
Oleh karena itu sering dipentaskan di arena atau tempat yang luas agar gerak tari dapat dibawakan dengan nyaman.
BACA JUGA:Keanekaragaman Biologi Gunung Latimojong Jadi Daya Tarik Para Pendaki
Ini adalah tarian dimana orang-orang berkumpul membentuk lingkaran.
Biasanya posisi laki-laki dan perempuan terhuyung-huyung.
Malulo Selama pertunjukan tari, para penari berpegangan tangan dan menari mengikuti irama.
Bergandengan tangan tentunya mempunyai aturan dan etika tersendiri.
BACA JUGA:Tanggung Jawab Penjaga Tradisi dan Budaya. Cerita Kelestarian Suku Sekak yang Nyaris Punah
Artinya, telapak tangan laki-laki harus berada di bawah tangan perempuan.