Mendalami Makna Tari Malulo Simbol Kepercayaan Masyarakat Suku Tolaki

Selasa 12-11-2024,19:03 WIB
Reporter : Devi
Editor : Jukik

PAGARALAMPOS.COM - Tari Marlulo atau Tari Lulo merupakan tarian tradisional yang berasal dari Sulawesi Tenggara dan merupakan bagian dari budaya Kota Kendari.

Tarian ini merupakan tarian Tolaki yang dibawakan secara berkelompok dan dapat dibawakan oleh kelompok mana saja.

Tarian ini sangat terkenal di kota Kendari dan sering dipentaskan pada acara pernikahan dan acara adat lainnya. 

Bahkan, kearifan budaya lokal inilah yang menjadi ciri khas Kota Kendari.

BACA JUGA:Mengenal Suku Bentong, Komunitas Muslim Terisolasi di Pedalaman Sulawesi

Tari Lulo atau Malulo dikenal juga sebagai tari persahabatan dan persatuan karena memungkinkan berbagai suku di kota Kendari menari bersama.

Kisah asal usul tari Lulo berkaitan dengan sistem penghidupan komunitas Tolaki kuno dan sistem kepercayaan lokal tanpa memandang status sosial gender dan agama.

Dahulu kala, orang Tolaki kuno tinggal di daerah pedesaan dan pegunungan, dan pekerjaan utama mereka adalah pertanian.

Kebiasaan kuno Suku Tolaki menggiling padi dengan menghentakkan kaki kiri saat panen, yang dikenal di Tolaki sebagai ''MOLULOWI OPAE'' adalah asal mula tarian Lulo.

BACA JUGA:Tertarik Wisata Seru dan Indah di Pulau-Pulau Terpencil? 5 Pulau Terluar Indonesia Ini Bisa Kamu Jelajahi!

Adat MOLULOWI OPAE menciptakan gerak tari yang sekarang dikenal dengan tari Lulo.

Tari Lulo pernah digunakan sebagai alat untuk menyembuhkan orang sakit.

Menurut kepercayaan Trakia, penyakit yang diderita seseorang biasanya disebabkan oleh kesalahan orang tersebut, sehingga Sanghyang marah dan digiring oleh seorang dukun untuk menarikan tarian Lulo yang dimaksudkan untuk menyembuhkan penyakit orang tersebut.

Oleh karena itu, tarian Lulo adalah salah satu sarana budaya masyarakat Tolaki, yang dirancang untuk menjalin "komunikasi seremonial" dengan para dewa, dengan tujuan mencegah kehancuran umat manusia oleh para dewa dengan menghibur tarian Lulo .

BACA JUGA:Pura Giri Arjuno: Menyelami Sejarah dan Peran 80 Keluarga dalam Melestarikan Tradisi Hindu Dharma

Kategori :