PAGARALAMPOS.COM - Kota Depok, yang terletak di Jawa Barat, memiliki sejarah yang kaya dan dinamis, termasuk perjalanan politik yang unik dan tidak banyak diketahui.
Saat ini, Depok dikenal sebagai salah satu kota besar di Indonesia, dekat dengan Jakarta. Namun, di balik perkembangan modernnya, ternyata Depok pernah menjadi wilayah independen dengan pemimpin yang memiliki status setara presiden.
Awal Mula Kota Depok
Sejarah Depok dimulai pada abad ke-17, ketika wilayah ini masih berupa hutan yang dihuni oleh masyarakat Betawi dan kelompok-kelompok lain di sekitarnya.
BACA JUGA:Ajisaka dan Tiga Pendekar Sakti: Menelusuri Jejak Sejarah yang Tersembunyi!
BACA JUGA:Gunung Padang: Punden Berundak yang Menyimpan Sejarah Kerajaan Kuno!
Pada tahun 1693, kawasan ini mulai dikembangkan oleh Jan Pieterszoon Coen, seorang pejabat Belanda yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal VOC.
Ia menjadikan Depok sebagai kawasan pemukiman bagi orang Belanda dan para pegawai VOC.
Depok sebagai Bagian dari Negara Indonesia Serikat
Setelah kemerdekaan Indonesia, antara tahun 1945 hingga 1949, bangsa ini berada dalam fase transisi. Setelah Proklamasi pada 17 Agustus 1945, Indonesia masih terbagi dalam negara-negara bagian sebagai hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB) pada tahun 1949.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Kerajaan Demak: Dari Puncak Kemegahan hingga Kejatuhan
BACA JUGA:Menguak Sejarah dan Misteri Gunung Singgalang, Sumatera Barat
Indonesia kemudian menjadi negara serikat, dan Depok termasuk dalam wilayah Republik Indonesia Serikat (RIS), di bawah Provinsi Jawa Barat dengan status khusus.
Kepemimpinan Muhammad Roem di Depok
Pada masa itu, salah satu tokoh penting yang berperan di Depok adalah Muhammad Roem, yang pernah memimpin Depok dalam sistem RIS. Roem adalah tokoh yang berpengaruh dalam KMB, berjuang untuk kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia.