Bersihkan ikan patin dan lumuri dengan sedikit garam, diamkan selama 5 menit, kemudian bilas hingga bersih.
Tumis bumbu halus hingga harum, kemudian masukkan daun salam, serai, dan lengkuas. Aduk hingga merata.
Tambahkan air secukupnya ke dalam wajan, lalu masukkan potongan ikan patin, tomat, dan belimbing wuluh.
BACA JUGA:Ratusan Benda Bersejarah Indonesia Akan Dikembalikan Belanda! Apa Saja Benda Itu?
Bumbui dengan kecap manis, gula, garam, dan penyedap sesuai selera. Masak hingga ikan matang dan bumbu meresap.
Cicipi dan koreksi rasa, lalu sajikan pindang patin dengan nasi hangat.
Warisan Budaya Kuliner Sekayu
Pindang patin bukan sekadar hidangan, tetapi juga merupakan warisan budaya yang menjadi identitas masyarakat Sekayu.
Masyarakat setempat kerap menjadikan pindang patin sebagai sajian utama dalam berbagai acara, baik itu pernikahan, kenduri, atau perayaan keagamaan.
BACA JUGA:Ratusan Benda Bersejarah Indonesia Akan Dikembalikan Belanda! Apa Saja Benda Itu?
Dengan aroma yang menggugah dan cita rasa yang kaya, pindang patin mencerminkan kehangatan dan keramahan masyarakat Sekayu.
Keberadaan pindang patin hingga kini juga turut dipertahankan melalui berbagai festival kuliner dan promosi pariwisata oleh pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.
Upaya ini bertujuan untuk menjaga tradisi kuliner ini agar tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Dengan sejarah dan tradisi yang mendalam, pindang patin tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga menyimpan kisah tentang harmoni antara alam dan budaya.
BACA JUGA:Misteri Makam Bersejarah di Gunung Salak: Apa yang Tersembunyi di Balik Keangkerannya?!
Pindang patin Sekayu adalah salah satu contoh bagaimana warisan kuliner lokal Indonesia mampu menciptakan ikatan batin yang kuat antara makanan, cerita, dan kehidupan masyarakatnya.