Shirakawa-go, khususnya Desa Ogimachi, adalah yang paling terkenal di antara kedua desa ini dan sering menjadi tujuan utama wisatawan.
BACA JUGA:Istana Kuno di Tengah Hutan Jawa Timur: Benarkah Ada Sejarah Kelam Kerajaan Airlangga?!
Desa ini terletak di lembah Sungai Shokawa dan dikelilingi oleh pegunungan yang indah.
Salah satu atraksi utama di Shirakawa-go adalah rumah-rumah besar bergaya gassho-zukuri, yang beberapa di antaranya telah berusia lebih dari 250 tahun.
Setiap musim menawarkan pemandangan yang berbeda di Shirakawa-go.
Musim dingin menjadi waktu yang sangat populer untuk mengunjungi desa ini karena rumah-rumah akan diselimuti salju, menciptakan pemandangan magis yang terlihat seperti lukisan.
BACA JUGA:Kredit Kendaraan Bermotor dari BRI, Bunga Kompetitif Solusi Miliki Kendaraan Idaman
Di musim semi dan musim panas, bunga sakura dan kehijauan memenuhi desa, sementara musim gugur menyajikan warna-warni daun yang mempesona.
Bahkan di malam hari, beberapa rumah akan diterangi dengan lampu yang memberikan suasana magis dan romantis.
Gokayama: Desa yang Lebih Tenang dan Autentik
Berbeda dengan Shirakawa-go yang ramai, Gokayama menawarkan suasana yang lebih tenang dan autentik, cocok bagi wisatawan yang ingin merasakan ketenangan khas pedesaan Jepang.
Gokayama terdiri dari dua desa utama yaitu Ainokura dan Suganuma, yang juga memiliki rumah-rumah bergaya gassho-zukuri.
BACA JUGA:Ratusan Benda Bersejarah Indonesia Akan Dikembalikan Belanda! Apa Saja Benda Itu?
Kedua desa ini relatif lebih sepi dan terjaga keasliannya, memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk melihat dan merasakan kehidupan desa tradisional tanpa gangguan keramaian.
Ainokura, desa terbesar di Gokayama, memiliki sekitar 20 rumah bergaya gassho-zukuri, banyak di antaranya masih dihuni oleh penduduk lokal.
Desa ini memiliki museum kecil yang menjelaskan sejarah dan budaya lokal, serta menyediakan kesempatan bagi pengunjung untuk mengenal lebih jauh kehidupan pedesaan yang sederhana namun sarat nilai budaya.