PAGARALAMPOS.COM - Ratu Kalinyamat, dikenal juga sebagai "Cerinhama" oleh Portugis, adalah seorang pemimpin wanita yang memiliki peran penting dalam sejarah Nusantara pada abad ke-16.
Namanya dikenal luas di pesisir utara Jawa, terutama di Jepara, dan ia adalah simbol kekuatan, keberanian, serta perlawanan terhadap kekuatan kolonial Portugis yang kala itu berusaha menguasai wilayah Nusantara.
Sebagai seorang pemimpin, Ratu Kalinyamat berhasil membawa Jepara mencapai puncak kejayaan dan memainkan peran penting dalam melawan kolonialisme.
Asal Usul Ratu Kalinyamat
Ratu Kalinyamat lahir sebagai putri Sultan Trenggana, seorang penguasa Kerajaan Demak yang besar pengaruhnya di Jawa.
BACA JUGA:Kopi Kuning dari Arab Saudi, Mengungkap Keunikan Rasa dan Sejarahnya
Nama asli Ratu Kalinyamat adalah Retna Kencana, dan ia berasal dari keluarga bangsawan Islam yang sangat berpengaruh.
Kehidupannya berubah ketika ia menikah dengan Pangeran Hadiri, seorang bangsawan asal Aceh yang datang ke Jawa untuk memperdalam ilmu agama Islam dan memperkuat hubungan antar kerajaan.
Setelah menikah, ia dan suaminya memilih untuk tinggal di Kalinyamat, sebuah wilayah di Jepara yang kelak berkembang menjadi pusat kekuasaannya.
Sayangnya, kebahagiaan Ratu Kalinyamat tak bertahan lama.
BACA JUGA:Kemegahan Sriwijaya: Pusat Perdagangan dan Kebudayaan yang Mengukir Sejarah
Pangeran Hadiri dibunuh atas perintah Arya Penangsang, seorang kerabat dari Kerajaan Demak yang bersaing dalam perebutan kekuasaan.
Kehilangan suami membuat Ratu Kalinyamat sangat terpukul, namun juga menumbuhkan tekad untuk membalas kematian suaminya dan mempertahankan kedaulatan wilayahnya.
Perlawanan Melawan Portugis dan Julukan "Cerinhama"
Di bawah kekuasaan Ratu Kalinyamat, Jepara menjadi pusat kekuatan maritim yang kuat.