Bahasa Helong adalah salah satu bahasa lokal yang masih digunakan oleh masyarakat Helong.
BACA JUGA:Binance Capai 200 Juta Pengguna: Tonggak Sejarah yang Mengguncang Industri Kripto!
Bahasa ini merupakan bagian dari rumpun bahasa Austronesia dan memiliki kemiripan dengan bahasa yang digunakan oleh suku-suku di Maluku.
Namun, karena pengaruh modernisasi dan migrasi, penggunaan bahasa Helong semakin berkurang, dan hanya segelintir anggota komunitas yang masih menguasainya dengan baik.
Untuk melestarikan bahasa ini, beberapa komunitas suku Helong berupaya mengajarkan bahasa tersebut kepada generasi muda.
Suku Helong memiliki sistem kepercayaan yang kental dengan animisme dan kepercayaan leluhur.
BACA JUGA:Kapan HP Pertama Kali Masuk Indonesia? Yuk Cari Tahu Sejarahnya!
Mereka meyakini adanya roh nenek moyang yang melindungi kehidupan masyarakat.
Upacara adat sering kali dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan sebagai sarana meminta perlindungan.
Meski kini beberapa anggota masyarakat telah menganut agama-agama besar, seperti Kristen, kepercayaan terhadap leluhur tetap menjadi bagian penting dari kehidupan spiritual mereka.
Kehidupan Sosial dan Kesenian
Dalam kehidupan sosial, suku Helong memiliki sistem kekeluargaan yang kuat.
BACA JUGA:Menggali Pengaruh Kerajaan-Kerajaan Islam dalam Sejarah yang Menakjubkan!
Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil yang saling mendukung dan menjunjung tinggi gotong royong.
Sistem kekerabatan dalam suku Helong juga erat dengan hubungan antar-anggota keluarga besar yang berperan dalam mengatur berbagai aspek kehidupan, mulai dari pernikahan, pembagian lahan, hingga upacara adat.
Kesenian Helong dikenal unik, terutama dalam hal tari-tarian dan musik tradisional.