Filsafat Asta Brata, yang berasal dari tradisi Jawa, merangkum delapan kualitas yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin ideal.
Unsur pertama adalah surya atau matahari, yang melambangkan semangat hidup dan vitalitas yang perlu ditanamkan oleh seorang pemimpin kepada rakyatnya.
Kedua adalah chandra atau bulan, yang menandakan kemampuan pemimpin untuk menerangi dan menuntun rakyatnya, terutama dalam masa sulit.
Unsur ketiga, yaitu pertiwi atau bumi, mengajarkan bahwa pemimpin harus memiliki kejujuran, ketegasan, dan kemurahan hati.
BACA JUGA:Mengungkap Keajaiban Candi Ratu Boko: Peninggalan Sejarah yang Memikat
Selanjutnya, ada bayu atau angin, yang menyimbolkan kedekatan pemimpin dengan rakyat, tanpa memandang status atau martabat.
Indra atau hujan adalah unsur kelima, yang mengandung pesan bahwa seorang pemimpin harus memiliki wibawa dalam melindungi dan memberikan kehidupan yang baik bagi rakyat.
Unsur keenam adalah baruna atau samudera, yang menggambarkan keluasan hati seorang pemimpin dalam mempertimbangkan segala sesuatu sebelum bertindak.
Dua unsur terakhir, agni atau api dan kartika atau bintang, juga penting dalam menciptakan pemimpin yang bijaksana.
BACA JUGA:Warisan Sejarah di Batu: Keajaiban Desa Bejijong dan Kerajaan Majapahit
Agni mengisyaratkan bahwa pemimpin harus menjadi teladan bagi rakyatnya, sementara kartika menekankan kebijaksanaan dan wawasan pemimpin dalam mengambil keputusan yang benar.
Melalui kedelapan unsur ini, patung Arjuna Wijaya menyampaikan pesan tentang sifat-sifat kepemimpinan yang ideal dan harus direnungkan oleh para pemimpin serta masyarakat luas.
Patung ini diciptakan oleh Nyoman Nuarta, seorang seniman ternama dari Bali yang telah menghasilkan karya-karya monumental lainnya, termasuk patung Garuda Wisnu Kencana di Bali dan Monumen Proklamasi di Jakarta.
Nyoman Nuarta memanfaatkan berbagai teknik dalam menciptakan patung ini, termasuk teknik fogging yang memberikan kesan bahwa kuda-kuda tersebut seolah-olah berlari di atas awan.
BACA JUGA:Mengungkap Kejayaan Sriwijaya: Peninggalan Sejarah yang Memikat
Selain itu, air mancur cascade yang melengkapi patung ini menambah kesan dinamis, menciptakan ilusi bahwa kuda-kuda tersebut sedang bergerak cepat melintasi medan.