Mengenal Tari Saman Lebih Dekat: Asal Usul, Filosofi, dan Keistimewaannya sebagai Warisan Budaya Aceh

PAGARALAMPOS.COM - Tari Saman adalah salah satu warisan budaya Aceh yang paling dikenal, baik di dalam negeri maupun mancanegara.

Tarian ini menonjolkan gerakan tangan yang cepat, kompak, dan selaras, sehingga sering dijadikan wadah untuk menyampaikan pesan keagamaan, moral, serta nilai-nilai kebersamaan.

Tak heran jika Tari Saman dipandang sebagai simbol religiusitas, etika, kekompakan, hingga semangat perjuangan masyarakatnya.

Popularitasnya semakin mendunia ketika UNESCO menetapkan Tari Saman sebagai Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage). Pengakuan internasional ini menjadikan tarian tersebut semakin dihargai dan dikagumi oleh berbagai negara.

Banyak orang luar negeri juga menyebutnya sebagai a thousand hand dance karena tampilan gerakannya yang cepat, sinkron, dan memukau.

BACA JUGA:Rahasia Tetap Sehat Setiap Hari: Kebiasaan Sederhana namun Efektif!

Pengertian Tari Saman

Dalam daftar Warisan Budaya Takbenda Indonesia, Tari Saman berasal dari masyarakat Gayo yang mendiami daerah Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Timur, hingga Aceh Tamiang.

Pada awalnya, tarian ini tumbuh sebagai permainan rakyat, biasanya dilakukan oleh pemuda saat beristirahat di sawah, setelah mengaji, atau ketika menikmati waktu luang.

Kini, Tari Saman menjadi bagian penting dalam berbagai perayaan dan kegiatan sosial. Tarian ini kerap digunakan untuk mempererat persaudaraan, menyampaikan nasihat, menggambarkan kondisi lingkungan, dan memeriahkan hajatan masyarakat.

Ada pula catatan historis yang menyebut bahwa Tari Saman sering menjadi bagian dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Pada masa dulu, tarian ini kerap dibuka oleh para tetua adat atau tokoh masyarakat yang membacakan syair penuh makna. Syair tersebut dinyanyikan bersama-sama dan menjadi pengantar sebelum para pemain menampilkan rangkaian gerak khas Tari Saman.

BACA JUGA:Manfaat Alpukat untuk Bayi Sehat dan Cara Menyajikannya dengan Benar!

Dari waktu ke waktu, tarian ini berkembang dan bahkan diperlombakan, dengan penilaian yang menitikberatkan pada kekompakan gerak, ketepatan ritme, serta harmonisasi keseluruhan penampilan.

Sumber: