Setelah keruntuhan Pakuan Pajajaran, sisa-sisa kerajaan ini berusaha untuk bangkit kembali dengan mendirikan pusat pemerintahan baru di Kawali, yang terletak di Ciamis.
BACA JUGA: Mengapa Ibnu Ishaq Dikenal Sebagai Ilmuwan Sejarah Terkenal di Masa Abbasiyah? Ini Penjelasannya!
Kawali menjadi simbol harapan baru bagi orang-orang Sunda untuk melanjutkan warisan budaya dan politik mereka.
Di sini, para penguasa Sunda berusaha untuk mengorganisir kembali kekuatan mereka setelah peristiwa yang mengguncang Pakuan.
Kawali dikenal sebagai tempat di mana banyak raja dan pemimpin Sunda berkuasa, termasuk Raja Surawisesa dan Raja Kian Santang.
Kawali juga memiliki kekayaan budaya yang kaya, dengan pengembangan seni dan tradisi yang berkelanjutan meskipun berada dalam situasi yang sulit.
BACA JUGA: Mengungkap Kekayaan Sejarah: Lima Wisata Religi yang Wajib Dikunjungi di Palestina
Beberapa karya sastra, seperti “Sunda Kuno,” lahir dari masa ini, menunjukkan ketahanan dan kreativitas masyarakat Sunda dalam menghadapi tantangan sejarah.
Warisan Sejarah Kerajaan Sunda
Perjalanan dari Pakuan Pajajaran ke Kawali bukan sekadar perpindahan pusat pemerintahan, namun juga menggambarkan dinamika dan ketahanan budaya Kerajaan Sunda.
Meskipun mengalami berbagai tantangan, masyarakat Sunda berhasil mempertahankan identitas dan warisan budaya mereka.
Kini, sisa-sisa sejarah Kerajaan Sunda dapat ditemukan dalam bentuk situs arkeologi, prasasti, dan peninggalan budaya yang ada di wilayah Jawa Barat.
BACA JUGA: Kampung Para Bangsawan Majapahit: Sejarah Pinggiran Trowulan yang Terlupakan
Pakuan Pajajaran dan Kawali tidak hanya menjadi saksi bisu perjalanan sejarah, tetapi juga menjadi pengingat bagi generasi mendatang untuk menghargai dan melestarikan budaya serta sejarah mereka.
Menelusuri jejak sejarah Kerajaan Sunda dari Pakuan Pajajaran ke Kawali memberikan wawasan mendalam tentang perjuangan dan kekayaan budaya masyarakat Sunda.
Melalui pemahaman akan sejarah ini, kita diingatkan akan pentingnya melestarikan warisan budaya yang telah dibangun oleh nenek moyang kita, agar tetap hidup dalam kenangan dan kehidupan sehari-hari masyarakat saat ini.