Dalam budaya Manggarai, terdapat rumah adat berbentuk kerucut yang disebut “Mbaru Niang” yang memiliki nilai spiritual dan digunakan untuk berbagai upacara adat.
Tarian Caci juga merupakan bagian penting dari budaya mereka; sebuah tarian perang tradisional yang menunjukkan keberanian dan kehormatan laki-laki Manggarai.
BACA JUGA:Fakta Sejarah yang Mengejutkan: Enam Negara yang Pernah Menjadi Bagian dari Indonesia
Selain budaya yang kaya, suku Manggarai juga terkenal dengan adat perkawinan dan pengelolaan tanah yang memiliki aturan ketat.
5. Suku Lamaholot
Suku Lamaholot menempati bagian timur Pulau Flores dan beberapa pulau sekitarnya, seperti Adonara dan Lembata.
Budaya Lamaholot sangat kaya dengan tradisi lisan yang diwariskan turun-temurun, seperti cerita rakyat, mitos, dan lagu adat.
Mereka memiliki tradisi pesta adat yang disebut “Lebao” yang digelar sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan alam.
BACA JUGA:Dari Ratu Sima hingga Dewi Sri: Perempuan Berpengaruh dalam Sejarah Jawa Kuno
Selain itu, suku ini juga dikenal dengan sistem “dugda ingga” atau “du’a lodo” yang bermakna penghormatan pada alam dan lingkungan, mencerminkan kearifan lokal mereka dalam menjaga keseimbangan alam.
Setiap suku di Nusa Tenggara Timur memiliki kekayaan budaya dan tradisi yang unik, yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari, sistem kekerabatan, upacara adat, dan kepercayaan kepada leluhur.
Selain itu, kekuatan lokal seperti kearifan dalam menjaga lingkungan dan gotong royong menjadi dasar yang kokoh bagi masyarakat NTT untuk tetap bertahan di tengah perubahan zaman.
Eksplorasi lima suku ini memberikan wawasan mendalam tentang kekayaan budaya di NTT yang patut dilestarikan dan dihormati.
BACA JUGA:Cerita Rakyat dan Sejarah: Menguak Dua Legenda Kerajaan Sriwijaya
Dengan keberagaman ini, NTT menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang kaya akan budaya lokal yang berpengaruh dan berdaya tarik tinggi, baik bagi wisatawan maupun para peneliti budaya.