Mengenal 5 Suku Berpengaruh di Nusa Tenggara Timur: Sejarah, Budaya, dan Kearifan Lokal

Senin 04-11-2024,03:34 WIB
Reporter : Gelang
Editor : Almi

Mereka memiliki sistem kepercayaan yang disebut “Jingi Tiu,” yaitu kepercayaan terhadap roh leluhur dan kekuatan alam.

BACA JUGA:Mengapa Ibnu Ishaq Dikenal Sebagai Ilmuwan Sejarah Terkenal di Masa Abbasiyah? Ini Penjelasannya!

Dalam budaya Sabu, mereka terkenal dengan keterampilan tenun ikat yang khas dengan warna-warna cerah.

Selain itu, suku Sabu juga dikenal dengan rumah adat berbentuk bundar, yang disebut uma leba, yang dianggap sebagai pusat kegiatan adat.

Rumah ini memiliki makna spiritual yang kuat sebagai tempat untuk berkumpul dan berdoa kepada leluhur.

3. Suku Rote

Suku Rote adalah suku tertua di NTT dan dikenal dengan alat musik tradisional sasando yang terbuat dari daun lontar.

BACA JUGA:Mengungkap Kekayaan Sejarah: Lima Wisata Religi yang Wajib Dikunjungi di Palestina

Selain sasando, suku ini juga memiliki kebiasaan mengenakan ti’i langga, yaitu topi tradisional berbentuk mirip tanduk kerbau, yang menjadi simbol kebanggaan mereka.

Suku Rote memiliki nilai budaya yang tinggi dalam menjaga kekerabatan dan kearifan lokal.

Mereka memiliki upacara adat yang disebut “Hus” untuk menghormati leluhur dan meminta berkah bagi komunitas.

Dalam keseharian, masyarakat Rote hidup dalam semangat gotong royong dan kekerabatan yang erat.

BACA JUGA:Kampung Para Bangsawan Majapahit: Sejarah Pinggiran Trowulan yang Terlupakan

4. Suku Manggarai

Suku Manggarai berasal dari Pulau Flores bagian barat dan terkenal dengan struktur sosial yang unik.

Mereka menganut sistem kekerabatan patrilineal, yang menempatkan peran besar pada garis keturunan ayah.

Kategori :