Sebaliknya, Asante mengklaim bahwa, seperti jimat terakota lainnya pada masa itu, jimat tersebut dimaksudkan untuk mengusir roh jahat.
Sementara itu, ahli lain berpendapat bahwa karya tersebut menggambarkan prostitusi tanpa konteks khusus.
"Kita mungkin berurusan dengan versi Playboy gaya awal Timur Tengah," kata Peled.