PAGARALAMPOS.COM- Ikan adalah salah satu sumber protein hewani yang penting dan bergizi tinggi. Selain mengandung protein, ikan juga kaya akan asam lemak omega-3, vitamin D, vitamin B2, kalsium, fosfor, dan mineral lainnya.
Namun, tidak semua ikan aman dikonsumsi dalam jumlah banyak. Beberapa jenis ikan memiliki kandungan merkuri yang tinggi, yang bisa berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi ibu hamil, menyusui, dan anak-anak.
Kandungan merkuri pada ikan biasanya berasal dari pencemaran lingkungan, terutama dari aktivitas industri. Pencemaran ini akhirnya masuk ke ekosistem laut dan diserap oleh ikan-ikan yang hidup di dalamnya.
BACA JUGA:6 Manfaat Ikan Cakalang Untuk Kesehatan Tubuh, Ikan Tuna yang banyak Ditemukan di Perairan Tropis!
Apa itu Merkuri?
Merkuri adalah logam berat yang bersifat racun bagi tubuh manusia. Dalam jumlah kecil, paparan merkuri mungkin tidak langsung menyebabkan masalah kesehatan.
Namun, konsumsi merkuri dalam jumlah besar atau paparan jangka panjang dapat berdampak negatif pada sistem saraf, sistem kekebalan tubuh, ginjal, paru-paru, dan bahkan jantung.
Pada wanita hamil, merkuri dapat mempengaruhi perkembangan otak dan sistem saraf janin. Gejala keracunan merkuri dapat berupa kesemutan pada tangan dan kaki, kehilangan koordinasi, gangguan pendengaran dan penglihatan, serta kesulitan bicara.
BACA JUGA:Rahasia Sehat dan Segar, Manfaat Buah Semangka & Tips Memilih yang Terbaik!
Mengapa Ikan Mengandung Merkuri?
Pencemaran merkuri biasanya terjadi melalui aktivitas industri, seperti pertambangan, pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, dan produksi bahan kimia.
Merkuri yang dilepaskan ke udara akhirnya jatuh ke laut atau sungai bersama hujan. Di lingkungan perairan, merkuri mengalami transformasi menjadi metilmerkuri, bentuk merkuri yang sangat beracun.
Ikan kemudian menyerap metilmerkuri dari air atau dari makanan yang mereka konsumsi.
Ikan predator yang berada di puncak rantai makanan cenderung memiliki kandungan merkuri yang lebih tinggi karena mereka memakan ikan-ikan lain yang sudah terkontaminasi, sehingga terjadi proses akumulasi.
BACA JUGA:9 Manfaat Mandi Air Hangat Bagi Kesehatan Tubuh!