PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Majapahit, yang berdiri pada abad ke-13 hingga abad ke-15, dikenal sebagai salah satu kerajaan terbesar di Nusantara dengan wilayah kekuasaan yang luas, meliputi sebagian besar Asia Tenggara maritim.
Di balik kejayaannya, kerajaan ini juga menyimpan beragam aspek budaya yang sarat dengan nilai spiritual dan mistis.
Ilmu mistis atau ilmu gaib menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat Majapahit, termasuk dalam kalangan bangsawan dan istana.
Ilmu ini diyakini memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas kerajaan, membantu proses pemerintahan, serta mendukung kekuatan militer.
BACA JUGA:Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia: Puncak Perjuangan Bangsa
Pengaruh Kepercayaan Hindu-Buddha
Sebagai kerajaan yang dipengaruhi oleh agama Hindu dan Buddha, Majapahit menjadikan dua ajaran spiritual ini sebagai fondasi penting dalam kehidupan spiritual masyarakatnya.
Ilmu mistis yang berkembang di Majapahit banyak dipengaruhi oleh ritual dan praktik spiritual dalam agama Hindu dan Buddha.
Dalam agama Hindu, konsep mistis seperti kekuatan para dewa, penggunaan mantra, dan ritual persembahan merupakan aspek penting yang melingkupi kehidupan kerajaan.
Sementara itu, ajaran Buddha yang dikenal dengan meditasi dan pencapaian kesempurnaan batin juga memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu mistis di kerajaan ini.
BACA JUGA:28 Oktober 1928: Sejarah Sumpah Pemuda dan Semangat Persatuan Bangsa
Dalam konteks Hindu, dewa-dewi seperti Wisnu, Siwa, dan Brahma diyakini memberikan kekuatan supranatural kepada para penganutnya, termasuk raja dan prajurit Majapahit.
Kekuatan ini diperoleh melalui ritual-ritual tertentu, termasuk meditasi, tapa, dan penggunaan jimat atau benda-benda keramat.
Raja dianggap sebagai titisan dewa, yang memiliki kekuatan sakral untuk memimpin kerajaan.
Kekuatan mistis ini memberikan legitimasi terhadap kekuasaan raja dan membuatnya dihormati sebagai sosok yang tidak hanya memimpin secara fisik, tetapi juga spiritual.