PAGARALAMPOS.COM - Candi Cangkuang adalah salah satu candi yang memiliki sejarah panjang dan bernilai tinggi di Indonesia.
Terletak di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, candi ini menjadi salah satu bukti warisan budaya Hindu yang unik di tanah Sunda.
Dibangun pada abad ke-8 Masehi, Candi Cangkuang terletak di sebuah pulau kecil di tengah Danau Cangkuang, yang dikelilingi oleh hamparan alam yang indah.
Asal-Usul Nama Candi Cangkuang
Nama "Cangkuang" sendiri berasal dari nama pohon yang banyak tumbuh di daerah tersebut, yaitu pohon cangkuang (Pandanus furcatus), sejenis tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat sekitar untuk membuat kerajinan, terutama tikar.
BACA JUGA: Taman Sari Aceh: Simbol Kebudayaan dan Sejarah Islam di Indonesia
Pohon cangkuang yang tumbuh subur di sekitar candi menjadi inspirasi bagi penamaan candi ini.
Penemuan Kembali
Candi Cangkuang pertama kali ditemukan oleh seorang arkeolog asal Belanda bernama Vorderman pada tahun 1893.
Namun penemuan ini tidak langsung menarik perhatian para peneliti.
Baru pada tahun 1966, Candi Cangkuang mendapatkan perhatian serius setelah dilakukan ekspedisi oleh tim peneliti dari Universitas Indonesia yang dipimpin oleh Harsoyo dan Uka Tjandrasasmita.
BACA JUGA: Mengenang Sejarah: Replika Pesawat Seulawah RI 1 dan Warisan Budaya Aceh
Mereka menemukan sisa-sisa reruntuhan candi yang tertimbun tanah, serta makam seorang tokoh Islam bernama Arif Muhammad yang berdekatan dengan candi tersebut.
Struktur dan Arsitektur Candi
Candi Cangkuang memiliki struktur yang relatif kecil dibandingkan dengan candi-candi Hindu lainnya di Indonesia.