PAGARALAMPOS.COM - Makam Sultan Iskandar Muda, yang terletak di Aceh, merupakan situs bersejarah yang mengabadikan nama salah satu sultan terkemuka dalam sejarah Kesultanan Aceh.
Sultan Iskandar Muda, yang memerintah dari tahun 1607 hingga 1636, dikenal sebagai pemimpin yang membawa kejayaan dan kemajuan bagi Aceh.
Di bawah kepemimpinannya, Aceh menjadi pusat perdagangan, budaya, dan ilmu pengetahuan di kawasan Asia Tenggara.
Sultan Iskandar Muda lahir pada tahun 1590 dan merupakan anak dari Sultan Iskandar Thani.
BACA JUGA:Tjong Yong Hian Gallery: Mengenang Sejarah dan Warisan Tokoh Penting Medan
Ia menjadi sultan pada usia yang relatif muda, tetapi dengan kebijaksanaan dan visi yang cemerlang, ia mampu membawa Aceh ke puncak kejayaannya.
Iskandar Muda memperluas wilayah kekuasaan Aceh hingga mencapai sebagian besar Semenanjung Malaya dan wilayah-wilayah strategis lainnya.
Ia juga dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan berani, terutama dalam menghadapi ancaman dari penjajahan Belanda dan Portugis yang berusaha menguasai perdagangan rempah-rempah di kawasan tersebut.
Salah satu pencapaian terbesar Sultan Iskandar Muda adalah pengembangan infrastruktur, termasuk pembangunan masjid, istana, dan pelabuhan.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Masjid Seribu Tiang: Simbol Kemegahan Islam di Jambi
Masjid Raya Baiturrahman, yang dibangun pada masa pemerintahannya, adalah contoh arsitektur Islam yang megah dan masih berdiri kokoh hingga saat ini.
Selain itu, Iskandar Muda juga dikenal karena kebijakan propendidikan yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan seni, sehingga menjadikan Aceh sebagai pusat kebudayaan pada masanya.
Setelah Sultan Iskandar Muda wafat pada tahun 1636, ia dimakamkan di kompleks makam yang terletak di desa Kuta Alam, Banda Aceh.
Makam ini dikelilingi oleh pepohonan rindang dan atmosfer yang tenang, mencerminkan ketenangan jiwa sang sultan.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Situs Candi Muaro Jambi: Warisan Budaya dari Kerajaan Melayu dan Sriwijaya