PAGARALAMPOS.COM - Masjid Seribu Tiang, atau yang juga dikenal sebagai Masjid Agung Al-Falah, merupakan salah satu ikon penting dalam sejarah Islam di Jambi.
Masjid ini terkenal karena keunikan arsitekturnya yang megah serta menjadi salah satu masjid terbesar di Indonesia.
Selain menjadi tempat ibadah, Masjid Seribu Tiang juga menjadi pusat kebudayaan dan simbol kemajuan Islam di wilayah Jambi.
Artikel ini akan membahas sejarah singkat, keunikan arsitektur, dan peran penting Masjid Seribu Tiang bagi masyarakat Jambi.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Benteng Tobo Ali, Simbol Kekuatan dan Perlawanan Lokal
Asal Usul Pembangunan Masjid Seribu Tiang
Masjid Seribu Tiang mulai dibangun pada tahun 1971 dan selesai pada tahun 1980.
Proyek pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Gubernur Jambi pada saat itu, Masjchun Sofwan.
Pembangunan masjid ini dilakukan sebagai bagian dari upaya memperkenalkan Islam dan mengakomodasi kebutuhan masyarakat Jambi untuk memiliki tempat ibadah yang lebih besar dan representatif.
Sebelumnya, masyarakat Jambi mengandalkan masjid-masjid kecil di berbagai sudut kota.
BACA JUGA:Menyelami Sejarah Situs Kota Kapur: Pusat Perdagangan dan Peradaban
Nama "Masjid Seribu Tiang" sebenarnya lebih merupakan simbolisme daripada fakta yang sebenarnya.
Meskipun disebut seribu tiang, masjid ini tidak memiliki sebanyak itu.
Namun, nama tersebut diambil karena banyaknya tiang yang menopang struktur bangunan masjid, memberikan kesan kuat dan megah bagi siapa saja yang melihatnya.
Tiang-tiang ini mencerminkan kekuatan dan keteguhan Islam di Jambi, dan menjadi salah satu ciri khas yang membuat masjid ini terkenal hingga ke seluruh Indonesia.