Pada abad ke-20, Masjid Agung Palembang kembali mengalami beberapa kali renovasi untuk menjaga kelestarian bangunan sekaligus memperluas kapasitas jamaah.
Salah satu renovasi terbesar terjadi pada tahun 1966 ketika pemerintah Indonesia melakukan pemugaran besar-besaran terhadap masjid ini.
BACA JUGA:Sejarah Gemilang Kerajaan Sriwijaya: Dari Pusat Perdagangan hingga Pusat Kebudayaan
Luas bangunan masjid yang awalnya 1.080 meter persegi diperluas menjadi 5.520 meter persegi, mampu menampung lebih dari 9.000 jamaah.
Renovasi berikutnya dilakukan pada tahun 2000-an untuk menambahkan beberapa fasilitas modern, seperti penyejuk udara, area parkir yang lebih luas, serta fasilitas lain yang menunjang kenyamanan para jamaah.
Meski demikian, keaslian dan nilai historis bangunan masjid tetap dipertahankan dengan baik.
Masjid Agung Palembang Hari Ini
Hari ini, Masjid Agung Palembang bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga menjadi destinasi wisata religi yang menarik banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
BACA JUGA:Dari Perdagangan hingga Kebudayaan: Sejarah Kesultanan Siak
Masjid ini kerap menjadi pusat kegiatan keagamaan besar di Palembang, seperti perayaan Maulid Nabi, Idul Fitri, dan Idul Adha.
Dengan latar belakang sejarahnya yang panjang dan arsitektur yang indah, Masjid Agung Palembang menjadi salah satu simbol kebesaran Islam dan kebanggaan masyarakat Palembang.
Masjid ini tidak hanya berdiri megah sebagai tempat suci, tetapi juga sebagai warisan sejarah yang terus menginspirasi generasi penerus untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai keislaman yang telah tertanam sejak berabad-abad lalu.