Penaklukan Blambangan oleh VOC menandai akhir dari kerajaan tersebut.
Setelah kekalahan ini, wilayah Blambangan resmi berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda dan menjadi bagian dari daerah jajahan mereka di Jawa.
BACA JUGA:Jejak Kejayaan Kesultanan Gowa: Warisan Sejarah dan Perjuangan di Timur Indonesia
Dengan runtuhnya Blambangan, berakhir pula kerajaan Hindu terakhir di Pulau Jawa.
Warisan Budaya
Meskipun Kerajaan Blambangan telah lama runtuh, warisan budaya dan sejarahnya masih terasa hingga kini.
Wilayah Banyuwangi, sebagai pusat Kerajaan Blambangan, tetap menjadi daerah yang memiliki kekayaan budaya yang unik.
Banyak tradisi dan kesenian lokal, seperti Tari Gandrung dan Kebo-Keboan, dipercaya berasal dari masa Kerajaan Blambangan.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Kesultanan Dharmasraya dan Pengaruhnya dalam Perdagangan dan Politik
Selain itu, masyarakat Banyuwangi juga memiliki hubungan historis dengan budaya Bali, yang terjalin kuat selama masa pemerintahan Blambangan.
Bukti-bukti arkeologis dan peninggalan sejarah, seperti candi-candi dan prasasti, masih dapat ditemukan di sekitar Banyuwangi, menunjukkan kejayaan masa lalu kerajaan ini.
Kerajaan Blambangan adalah salah satu kerajaan terakhir di Jawa yang mempertahankan agama Hindu di tengah-tengah meluasnya pengaruh Islam di Nusantara.
Meskipun akhirnya runtuh oleh invasi VOC pada abad ke-18, Blambangan telah meninggalkan jejak sejarah yang penting.
BACA JUGA:Kesultanan Deli: Sejarah, Kejayaan, dan Warisannya di Sumatera Utara
Warisan budaya dan tradisi yang masih hidup hingga kini di Banyuwangi menjadi saksi bisu kejayaan kerajaan yang pernah bertahan dalam badai sejarah panjang Indonesia.