PAGARALAMPOS.COM - Kasunanan Kartasura adalah salah satu kerajaan penting dalam sejarah Jawa yang berdiri pada akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18.
Meskipun tidak sepopuler Kasunanan Surakarta atau Kesultanan Yogyakarta, Kasunanan Kartasura memiliki peran penting dalam perkembangan politik dan budaya Jawa.
Kerajaan ini dianggap sebagai pendahulu dari Kasunanan Surakarta, dan masa kejayaannya diwarnai oleh berbagai konflik internal dan eksternal yang akhirnya menyebabkan kejatuhannya.
Berdirinya Kasunanan Kartasura
Kasunanan Kartasura berdiri pada tahun 1680, didirikan oleh Amangkurat II, raja dari Kesultanan Mataram.
BACA JUGA:Menyusuri Sejarah Kesultanan Johor: Pusat Perdagangan dan Kekuasaan di Selat Malaka
Latar belakang berdirinya kerajaan ini tak lepas dari konflik internal di Kesultanan Mataram.
Pada masa itu, Kesultanan Mataram mengalami krisis yang disebabkan oleh perseteruan internal keluarga kerajaan dan pemberontakan besar yang dipimpin oleh Trunojoyo, seorang bangsawan Madura yang berhasil menguasai sebagian wilayah kerajaan.
Amangkurat II, yang berkuasa setelah kematian ayahnya, Amangkurat I, menghadapi tantangan besar dari Trunojoyo.
Ia terpaksa mencari dukungan dari Belanda (VOC) untuk merebut kembali kekuasaan atas wilayah Mataram.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Kerajaan Janggala: Dari Pecahan Kadiri hingga Warisan Budaya
Setelah mengalahkan Trunojoyo dengan bantuan VOC, Amangkurat II mendirikan ibu kota baru di Kartasura, menggantikan ibu kota lama di Plered yang rusak akibat konflik tersebut.
Pemindahan ibu kota ke Kartasura tidak hanya sekadar pemindahan pusat pemerintahan, tetapi juga menandai era baru dalam politik Jawa.
Kartasura menjadi pusat kekuasaan baru, dan Amangkurat II berusaha membangun kembali kejayaan kerajaan yang telah runtuh.
Kota ini terletak di dekat Surakarta, di daerah yang kini masuk wilayah Sukoharjo, Jawa Tengah.