PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan maritim terbesar yang pernah ada di Asia Tenggara.
Berdiri sekitar abad ke-7 hingga abad ke-13 Masehi, Sriwijaya memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia dan Asia Tenggara sebagai pusat kekuatan maritim, perdagangan, dan penyebaran agama Buddha.
Kerajaan ini mengendalikan jalur perdagangan internasional yang strategis dan menjadi pusat kebudayaan yang berpengaruh pada masanya.
Asal Usul dan Pendirian Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya diyakini berdiri sekitar abad ke-7 di wilayah Sumatra bagian selatan, dengan pusat kekuasaannya terletak di sekitar Palembang, Sumatra Selatan.
BACA JUGA:Dari Sumpah Palapa hingga Runtuhnya Majapahit: Sejarah Kerajaan Terbesar di Indonesia
Nama "Sriwijaya" berasal dari bahasa Sanskerta, yang berarti "kemenangan yang cemerlang."
Letak geografis yang strategis, dekat dengan Selat Malaka, memungkinkan Sriwijaya untuk menguasai salah satu jalur perdagangan laut tersibuk di dunia.
Jalur ini menghubungkan perdagangan antara India, Tiongkok, dan dunia Arab.
Informasi mengenai Kerajaan Sriwijaya berasal dari beberapa prasasti kuno, seperti Prasasti Kedukan Bukit (682 M) yang ditemukan di Palembang dan Prasasti Talang Tuo.
BACA JUGA:Misteri dan Sejarah Nama Puncak Mandala, Simbol Perjuangan Papua
Prasasti-prasasti ini mencatat bahwa kerajaan tersebut memainkan peran penting dalam menyatukan wilayah-wilayah di sekitarnya dan memperkuat dominasinya di jalur perdagangan maritim.
Selain itu, catatan dari penjelajah dan biksu Tiongkok, seperti I-Tsing, yang mengunjungi Sriwijaya pada abad ke-7, turut memberikan gambaran tentang kerajaan ini sebagai pusat pembelajaran Buddha yang penting.
Pusat Perdagangan dan Maritim
Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim yang makmur karena keberhasilannya mengendalikan jalur perdagangan di Selat Malaka dan Laut Jawa.