5. Pengendalian Hama dan Penyakit
Jagung rentan terhadap berbagai hama dan penyakit. Gunakan pestisida organik atau metode pengendalian hayati untuk melindungi tanaman dari serangan.
Pastikan juga untuk memeriksa tanaman secara berkala untuk mendeteksi gejala hama atau penyakit sedini mungkin. Ini akan membantu menjaga kualitas dan rasa jagung.
6. Pemupukan Rutin
Memberikan pupuk secara berkala membantu menjaga nutrisi dalam tanah. Gunakan pupuk yang kaya nitrogen, fosfor, dan kalium.
Pemupukan dapat dilakukan setiap 3-4 minggu setelah tanam. Pastikan untuk tidak berlebihan dalam memberikan pupuk, karena dapat merusak tanaman.
BACA JUGA:Tips Tampil Menarik Di Depan Publik, Biar Makin Percaya Diri
7. Pemanenan Tepat Waktu
Pemanenan jagung pada waktu yang tepat sangat penting untuk menjaga rasa manisnya. Jagung manis biasanya siap dipanen sekitar 18-24 hari setelah bunga mekar.
Ciri-ciri jagung siap panen adalah biji jagung terasa penuh saat dipencet, dan kulit jagung berwarna cerah. Jika dipanen terlambat, kandungan gula dalam jagung dapat berubah menjadi pati, yang membuatnya kurang manis.
8. Penyimpanan yang Benar
Setelah dipanen, jagung harus disimpan dengan cara yang tepat untuk mempertahankan rasa manisnya. Jagung sebaiknya disimpan dalam suhu dingin dan kelembapan yang rendah.
Hindari menyimpan jagung di bawah sinar matahari langsung, karena panas dapat mempercepat proses penurunan gula. Jika memungkinkan, jagung sebaiknya dimakan segera setelah dipanen untuk mendapatkan rasa terbaik.
BACA JUGA:Ingin Tahu Cara Mudah Menghemat Baterai Android? 9 Tips Ini Dijamin Awet!
9. Pengolahan yang Tepat
Cara pengolahan juga mempengaruhi rasa jagung. Memasak jagung terlalu lama dapat mengurangi rasa manisnya.