6. Gangguan Hormon
Protein juga diperlukan untuk produksi hormon yang mengatur berbagai fungsi tubuh.
Kekurangan protein dapat mengganggu keseimbangan hormon, yang berujung pada masalah seperti gangguan menstruasi pada anak perempuan.
Hormon pertumbuhan juga dapat terpengaruh, yang lebih lanjut mengganggu pertumbuhan fisik anak.
7. Risiko Terhadap Kesehatan Jangka Panjang
Kekurangan protein di masa kanak-kanak dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan.
Anak yang mengalami kekurangan protein mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit kronis di masa dewasa, seperti penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.
Nutrisi yang tidak seimbang pada masa pertumbuhan dapat mengakibatkan dampak permanen yang sulit diperbaiki.
BACA JUGA:Makanan dan Minuman Penghancur Kista, Pilihan Sehat untuk Mendukung Kesehatan
8. Perubahan pada Kulit dan Rambut
Kekurangan protein juga dapat memengaruhi kesehatan kulit dan rambut anak. Kulit mungkin menjadi kering, bersisik, atau rentan terhadap infeksi.
Rambut juga bisa menjadi rapuh, mudah rontok, dan kehilangan kilau. Kondisi ini bisa membuat anak merasa kurang percaya diri dan memengaruhi citra diri mereka.
9. Masalah Pencernaan
Kekurangan protein dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti diare atau sembelit. Protein penting untuk mendukung kesehatan sistem pencernaan, dan kekurangan dapat mengganggu keseimbangan flora usus.
Ini dapat mengarah pada masalah pencernaan yang lebih serius jika tidak ditangani.
BACA JUGA:Ketahui 9 Manfaat Teh Daun Sirsak untuk Kesehatan Tubuh