Salah satu dampak paling terlihat dari kekurangan protein pada anak adalah pertumbuhan yang terhambat. Protein berperan penting dalam proses pembentukan otot, tulang, dan jaringan lainnya.
Anak-anak yang tidak mendapatkan cukup protein mungkin tidak tumbuh setinggi teman sebayanya. Ini dapat memengaruhi tinggi badan dan berat badan, serta perkembangan fisik secara keseluruhan.
BACA JUGA:Manfaat Menakjubkan Minum Air Rebusan Serai Setiap Hari
2. Kekurangan Berat Badan
Kekurangan protein sering kali menyebabkan anak mengalami kehilangan berat badan atau sulit menambah berat badan.
Protein diperlukan untuk proses pembentukan otot dan lemak tubuh. Tanpa asupan protein yang cukup, anak bisa kehilangan massa otot, yang berujung pada penurunan berat badan.
Ini dapat mengakibatkan masalah kesehatan lebih lanjut dan mengganggu aktivitas sehari-hari anak.
3. Penurunan Sistem Imun
Protein juga berperan penting dalam fungsi sistem kekebalan tubuh. Kekurangan protein dapat melemahkan sistem imun, membuat anak lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Anak yang kekurangan protein mungkin lebih sering sakit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dari penyakit. Hal ini dapat memengaruhi kualitas hidupnya dan mengganggu proses belajar di sekolah.
BACA JUGA:Cara Cegah dan Simpan Apel Kupas agar Tidak Berubah Warna
4. Masalah Kognitif
Protein juga penting untuk perkembangan otak. Kekurangan protein dapat mengganggu perkembangan kognitif anak, termasuk kemampuan belajar dan memori.
Anak-anak yang tidak mendapatkan asupan protein yang cukup mungkin mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi dan memahami materi pelajaran. Ini bisa berdampak negatif pada prestasi akademis mereka.
5. Kelelahan dan Kelesuan
Anak yang kekurangan protein sering kali merasa lelah dan lesu. Kekurangan asupan protein dapat mengakibatkan penurunan energi, sehingga anak tidak memiliki cukup tenaga untuk beraktivitas.