Tidak mampu menerima kenyataan tersebut, Seruni pergi ke tepi Danau Toba dan terperosok ke dalam celah batu.
Saat berusaha meminta pertolongan, celah batu tersebut menutup dan mengimpit tubuhnya.
BACA JUGA:Menelusuri Jejak Sejarah Gunung Cikuray: Dari Mitologi Hingga Kenyataan
BACA JUGA:Jejak Sejarah di Puncak: Asal Usul Nama Gunung Sumbing, Jambi
Setelah peristiwa ini, batu tersebut dikenal sebagai Batu Gantung, dianggap sebagai penjelmaan dari Seruni.
Versi kedua bercerita bahwa Seruni menolak perjodohan karena tidak setuju dengan calon suaminya.
Dalam keputusasaan, ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat dari tebing di dekat Danau Toba bersama anjing kesayangannya.
Ketika melompat, rambutnya tersangkut di pepohonan, membuat tubuhnya tergantung di udara.
BACA JUGA:5 Pantangan Penting Sebelum Mendaki Gunung Ciremai: Kisah Mistis yang Perlu Diketahui!
BACA JUGA:Gunung Kerinci: Legenda, Sejarah, dan Mitos Mistis di Puncak Sumatra
Batu Gantung dipercaya terbentuk dari tubuh Seruni yang tergantung tersebut.
Nilai dan Warisan Budaya
Batu Gantung tidak hanya menjadi obyek wisata alam, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai seperti kesetiaan, kejujuran, dan pengorbanan.
Kisah tentang Batu Gantung ini menjadi simbol kekuatan menghadapi tantangan hidup dan tetap dikenang sebagai bagian dari warisan budaya lokal yang kaya.
Batu Gantung sebagai Destinasi Wisata
Hingga saat ini, Batu Gantung tetap menjadi salah satu destinasi wisata paling terkenal di Sumatera Utara.