Keunikan dari Hutan Mati ini menawarkan suasana yang nampak berbeda dari pemandangan gunung lainnya dan jauh lebuh eksotis.
Dan Hutan Mati Gunung Papandayan mempunyai sejarah tersendiri.
Sejarah Hutan Mati ini menyatakan bahwa terbentuknya hutan ini karena adanya letusan Gunung Papandayan yang begitu dahsyat terjadi pada ratusan tahun silam yang menyebabkan tumbuhan habisterbakar.
Terjadinya letusan Gunung Papandayan pada tanggal 11 sampai 12 Agustus 1772 akibat dari letusan tersebut 4 desa yang terdapat disekitar gunung habis rata dengan tanah.
BACA JUGA:Spot Wisata Populer dan Tips Berwisata ke Gunung Papandayan
Dan memakan korban sekitar tiga ribu penduduk yang berala disekitar Gunung Papandayan. Bahkan hewan peliharaan ikut terkena dampak dari letusan gunung tersebut.
Kejadian ini membuat jurnalis luar negri tertarik untuk mendeskripsikan meletusnya Gunung Papandayan dan ditulis dalam bukunya yang berjudul Natural Disaster.
Hutan Mati ini terlihat sekilas serikit agak angker dan juga menyeramkan.
Meskipun menyeramkannya hutan ini tersimpan keindahan pemandangan yang begitu luar biasa unik karena ratusan pohon cantigi berwarna hitam yang tumbuh diatas material lumpur dari kawah Gunung Papandayan.
BACA JUGA:Menjadi Daya Tarik Wisatawan Lokal dan Mancanegara, Berikut Fakta Menarik Patung Budha TIdur!
Di tempat ini terdapat pula hamparan tanah pasir putih yang terhampas luas disekitarnya. Kabut tipis sering datang didaerah kawasan ini.
Bau belerang dari kawah Gunung Papandayan juga tercium dengan bercampur udara sejuk khas pegunungan.
Lokasi dari Hutan Mati ini tidak terlalu jauh dari pos pendakian yang kedua. Disini pula terdapat banyak warung yang berjualan , sehingga para pendaki bisa beristirahat sekaligus mengisi tenaga ditempat ini. Jangan khawatir akan kelaparan.
BACA JUGA:Wisata Sejarah di Gubung Dempo, Ada Pabrik Teh Peninggalan Kolonial Belanda
Lokasi tepatnya Hutan Mati ini berada di Karamat Wangi, Kecamatan Cisurupan , Kabupaten Garut , Provinsi Jawa Barat.
Letaknya cukup jauh dari pusat kota Garut. Dengan memerlukan jarak tempuh sekitar 69 kilometer dan waktu kurang lebih 3 jam untuk sampai di sana.