Suku Amungme dan Isu Terasingkan: Fakta atau Mitos?

Kamis 03-10-2024,09:58 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Pada tahun 1954, pemerintah Belanda memindahkan suku ini ke pesisir. 

BACA JUGA:Menggali Sejarah Jembatan Mahkota II: Penghubung Balikpapan yang Tak Terpisahkan

BACA JUGA:Menelisik Sejarah Jembatan Ampera, Warisan Presiden Soekarno di Palembang

Konflik yang Dihadapi Suku Amungme

Konflik mulai muncul ketika PT. Freeport berencana untuk mengeksplorasi tanah mereka guna penambangan emas.

Bagi suku Amungme, gunung-gunung yang dijadikan lokasi penambangan memiliki makna spiritual yang mendalam, karena dianggap sebagai tempat suci nenek moyang mereka. 

Proses penandatanganan kesepakatan penambangan dilakukan tanpa melibatkan pengetahuan suku Amungme.

BACA JUGA:Banyak Yang Gak Tau Sejarah dan Peran Jembatan Barito dalam Pembangunan Infrastruktur Kalimantan

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Kapal Jung: Penguasa Lautan Indonesia pada Abad Ke-14

Saat perjanjian itu terjadi, mereka hanya diberikan janji-janji akan kehidupan yang lebih baik.

Namun, kenyataannya, suku Amungme kini terpinggirkan, dan sumber daya alam mereka dikeruk tanpa henti.

Konflik berkepanjangan ini memaksa banyak anggota suku Amungme untuk meninggalkan tanah yang telah menjadi tempat tinggal mereka selama berabad-abad.

Kategori :