Desain arsitektur jembatan ini terinspirasi dari budaya lokal, dengan ornamen-ornamen yang mencerminkan kebudayaan masyarakat Kutai.
Lampu-lampu yang menghiasi jembatan di malam hari menjadikannya sebagai objek wisata yang menarik, terutama bagi para pengunjung yang ingin menikmati pemandangan malam di sekitar Sungai Mahakam.
Jembatan ini juga sering menjadi lokasi acara-acara penting dan perayaan di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Banyak festival dan kegiatan budaya yang diadakan di sekitar jembatan, sehingga semakin menguatkan posisinya sebagai pusat aktivitas sosial masyarakat setempat.
BACA JUGA:Sejarah Monumen Pancasila Sakti: Simbol Keteguhan Indonesia Menjaga Pancasila
Jembatan ini juga menjadi tempat berfoto yang populer bagi para wisatawan yang datang ke Tenggarong.
Namun, meskipun memiliki banyak manfaat, Jembatan Kutai Kartanegara juga tidak luput dari tantangan.
Salah satunya adalah permasalahan pemeliharaan dan keamanan jembatan.
Mengingat jembatan ini dilalui oleh banyak kendaraan setiap harinya, perlu dilakukan pemeliharaan rutin untuk memastikan keselamatan pengguna.
BACA JUGA:Berikut Sejarah dan Makna Patung Dewa Murugan di Sumatera Utara
Selain itu, jembatan ini juga menghadapi ancaman dari bencana alam, seperti banjir yang dapat mempengaruhi struktur jembatan.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara terus berupaya untuk meningkatkan kualitas infrastruktur, termasuk jembatan ini.
Penambahan fasilitas pendukung, seperti tempat parkir dan area publik di sekitar jembatan, diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan masyarakat dan pengunjung.
Secara keseluruhan, Jembatan Kutai Kartanegara di Martadipura adalah simbol kemajuan dan konektivitas bagi masyarakat Kalimantan Timur.
BACA JUGA:Kisah Mistis di Balik Simbol Kemerdekaan Penampakan dan Energi Gaib di Balik Sejarah
Sejarahnya yang kaya dan perannya yang penting dalam pengembangan ekonomi dan sosial membuat jembatan ini layak untuk dijaga dan dirawat sebagai warisan bagi generasi mendatang.