PGARALAMPOS.COM - Miriam Adelson, yang kini dikenal sebagai "ratu judi dunia," merupakan sosok penting dalam industri kasino global setelah mewarisi kekayaan dari mendiang suaminya,
Sheldon Adelson, yang wafat pada tahun 2021. Forbes melaporkan kekayaannya mencapai US$ 34,5 miliar atau sekitar Rp 521 triliun, menempatkannya di peringkat ke-53 orang terkaya di dunia.
Meski sukses di industri perjudian, karier Miriam tidak dimulai dari sektor ini. Dia adalah seorang dokter yang lulus dari Sackler Medical School, Tel Aviv University.
Selain keterlibatannya dalam bisnis kasino, Miriam juga mendirikan klinik Sheldon G. Adelson bersama suaminya.
BACA JUGA:Ada Oknum Polisi Terlibat Judol, Silahkan Lapor di 085555554141, Hotline Layanan Propam Polri
Klinik ini fokus pada perawatan orang-orang yang mengalami kecanduan, baik kecanduan judi, internet, atau bentuk kecanduan lainnya.
Kombinasi antara latar belakang medisnya dan kekayaan yang diwarisinya membuat Miriam Adelson menjadi salah satu tokoh yang berpengaruh di industri perjudian dan filantropi.
Andelson yang ahli narkotika memanfaatkan Opioid, yaitu zat narkotika, untuk menghilangkan rasa kecanduan pada seseorang.
Alhasil, dengan memiliki bisnis dan warisan suaminya, Adelson masuk ke dalam daftar salah satu wanita terkaya di dunia.
BACA JUGA:Bandar Judi Dijerat TPPU, Polri Tindak Artis Mempomosikan Judol
Sekarang, perempuan berusia 78 tahun ini sedang menikmati uang dari kerajaan judi. Menurut Forbes, dia diketahui memiliki lebih dari setengah kerajaan judi yang terdaftar di Bursa Efek New York, serta memiliki beberapa kasino di Singapura dan Makau.
Sheldon Adelson, seorang miliarder dan pengusaha, memang dikenal sebagai salah satu tokoh yang memiliki pengaruh besar dalam politik
Terutama di Amerika Serikat dan Israel. Kekayaannya menarik perhatian banyak pihak, termasuk Donald Trump, Presiden Amerika Serikat ke-45.
Adelson menjadi salah satu penyumbang dana terbesar untuk kampanye Trump, baik pada pemilihan presiden tahun 2016 maupun 2020.
Dan memberikan dukungan signifikan untuk tujuan politik konservatif di Amerika Serikat, khususnya Partai Republik.