Sinopsis Kartolo Numpak Terang Bulan
Film ini sendiri menceritakan mengenai Cak Kartolo yang hidup di pelosok Surabaya, Jawa Timur. Ia adalah duda tua yang menjalankan bisnis indekos.
Di indekos tersebut, ada 4 mahasiswa yang menempatinya. Mereka berasal dari berbagai wilayah yang ada di Indonesia.
Sebut saja Simon yang berasal dari Papua, Mat dari wilayah Tulungagung, Boncel dari Malang, dan ada Yusuf dari Makassar.
Keberadaan mahasiswa di film Kartolo Numpak Terang Bulan tersebut membuat indekos Cak Kartolo selalu ramai.
Di lingkungan indekos tersebut, ada tetangga yang bernama Ning Tini. Ia merupakan janda yang memiliki satu anak. Anaknya bernama Jon.
Lalu di depan indekos ada warung kopi (warkop). Cak Sapari dan istrinya yang bernama Dewi mengelola warkop tersebut.
Agar lingkungan indekos tetap aman, ada hansip yang siapa penuh. Lucunya, sang hansip yang bernama Bendoyo ini memiliki penurunan kemampuan mendengar (budeg).
BACA JUGA:Film Titip Surat untuk Tuhan, Keluarga Sederhana dengan Musibah yang Mengguncang
Kedatangan Sari
Suatu ketika, pemilik indekos, Cak Kartolo, sakit di film Kartolo Numpak Terang Bulan. Mengetahui ayahnya sakit, putrinya yang bernama Sari lantas mendatangi Surabaya untuk mengecek kondisi kesehatannya secara langsung.
Sari sendiri sudah lama terpisah dari ayahnya. Hal ini karena kedua orangtuanya telah berpisah. Ia memutuskan untuk hidup di Jakarta bersama ibunya.
Saat tiba di lingkungan indekos, pesona Sari langsung mencuri perhatian. Ia memang sangat cantik sehingga membuat semua penghuni indekos tertarik untuk mendekatinya.
Keempat mahasiswa langsung bersaing untuk memiliki Sari. Bahkan Jon yang selama ini jadi teman masa kecil Sari juga tak boleh mendekatinya.
Lantas bagaimana akhir persaingan keempat mahasiswa dalam merebut hati Sari di film Kartolo Numpak Terang Bulan?
Lalu apakah Cak Kartolo sembuh karena kedatangan Sari atau justru menguak luka lama?