Kehidupan dan Budaya Suku Ranau: Warisan di Tepi Danau

Rabu 18-09-2024,16:30 WIB
Reporter : Gelang
Editor : Almi

Kegiatan bertani dan menangkap ikan ini dilakukan secara tradisional dan diwariskan secara turun-temurun.

BACA JUGA:Mengenal Suku Baduy: Sejarah, Kehidupan, dan Tradisi Alam yang Memikat

Selain bertani dan menangkap ikan, beberapa anggota suku juga terlibat dalam kerajinan tangan, seperti membuat anyaman bambu dan kerajinan dari rotan.

Hasil kerajinan ini tidak hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga diperdagangkan di pasar lokal.

Masyarakat Suku Ranau dikenal dengan sistem kekeluargaan yang kuat.

Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil yang saling membantu dan mendukung satu sama lain.

BACA JUGA:Warisan Budaya dan Tradisi yang Mengakar di Sumatera Selatan, Berikut Fakta Menarik Sejarah Suku Pedamaran

Rasa kebersamaan ini ditunjukkan dalam berbagai kegiatan, seperti gotong royong dalam membangun rumah, bercocok tanam, hingga upacara adat.

Budaya dan Tradisi

Suku Ranau memiliki warisan budaya yang kaya dan unik. Salah satu ciri khas budaya mereka adalah bahasa.

Bahasa Ranau yang mereka gunakan merupakan bagian dari bahasa Melayu yang dipengaruhi oleh dialek-dialek lokal di Sumatera Selatan dan Lampung.

Bahasa ini tidak hanya sebagai alat komunikasi sehari-hari, tetapi juga menjadi identitas budaya yang membedakan mereka dari suku-suku lain di sekitar.

BACA JUGA:Jejak Sejarah dan Budaya Suku Pedamaran di Sumatera Selatan

Dalam hal kepercayaan, Suku Ranau pada masa lalu menganut kepercayaan animisme, di mana mereka percaya pada kekuatan alam dan roh leluhur.

Namun, seiring dengan masuknya Islam ke wilayah Sumatera, mayoritas Suku Ranau kini menganut agama Islam.

Meskipun demikian, unsur-unsur kepercayaan lama masih dapat dilihat dalam beberapa tradisi adat, seperti ritual penghormatan terhadap alam dan leluhur.

Kategori :