Ritual ini dipimpin oleh tetua adat atau dukun yang dianggap memiliki kemampuan berkomunikasi dengan dunia roh.
BACA JUGA:Menggali Sejarah dan Kehidupan Suku Enim: Warisan Budaya yang Hidup
Pemanggilan roh ini biasanya dilakukan dengan upacara adat yang melibatkan sesaji seperti makanan dan minuman tertentu, serta penggunaan mantra-mantra khusus yang hanya dimengerti oleh orang-orang terpilih.
Masyarakat percaya bahwa roh leluhur yang dipanggil dapat memberikan petunjuk atau solusi atas permasalahan yang dihadapi.
3. Cerita Mistis tentang Hantu Penunggu Desa
Di Suku Meranjat, cerita tentang hantu atau makhluk gaib yang menjadi penunggu desa sangat diyakini.
Salah satu cerita populer adalah mengenai "Hantu Kuning", sosok gaib yang digambarkan memiliki kulit berwarna kuning pucat dan sering menampakkan diri di hutan atau di tepi sungai.
BACA JUGA:Fakta Menarik tentang Suku Daya, Menggali Sejarah dan Budaya Suku Daya
Masyarakat percaya bahwa Hantu Kuning ini adalah makhluk penunggu yang menjaga wilayah tertentu dari gangguan manusia yang tidak menghormati aturan alam.
Hantu Kuning dianggap bisa memberikan kutukan bagi siapa saja yang melanggar aturan adat atau merusak alam sekitar.
Sebagai contoh, ada kisah tentang seseorang yang menebang pohon besar tanpa melakukan ritual adat terlebih dahulu, dan setelah itu ia mengalami serangkaian musibah yang diyakini sebagai akibat dari kutukan Hantu Kuning.
4. Mimpi sebagai Pertanda Gaib
Dalam budaya mistis Suku Meranjat, mimpi dianggap memiliki makna khusus dan sering kali dipercaya sebagai pertanda dari dunia gaib.
BACA JUGA:Kehidupan dan Budaya Suku Daya, Menelusuri Jejak Sejarah di Pulau Sumatera
Mimpi yang melibatkan roh leluhur, binatang gaib, atau simbol-simbol tertentu diyakini sebagai pesan dari alam gaib yang harus ditafsirkan dengan cermat.
Masyarakat sering kali meminta bantuan dukun atau orang yang ahli dalam menafsirkan mimpi untuk mengetahui makna di balik mimpi tersebut.