Kepercayaan Mistis Suku Sekak: Antara Roh Penjaga Laut dan Ritual Penolak Bala

Selasa 17-09-2024,04:38 WIB
Reporter : Gelang
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Suku Sekak merupakan salah satu kelompok etnis yang mendiami wilayah pesisir Kepulauan Riau, terutama di sekitar wilayah Batam, Bintan, dan Lingga.

Sebagai suku yang hidup di sekitar perairan, mereka dikenal sebagai suku pelaut yang tangguh.

Selain kehidupan maritim yang kuat, suku ini juga memiliki warisan kepercayaan dan tradisi yang kental dengan nuansa mistis, yang diwariskan turun-temurun.

Kepercayaan Terhadap Roh Penjaga Laut

Sebagai suku yang sangat dekat dengan laut, Suku Sekak percaya bahwa perairan yang mereka huni dijaga oleh makhluk-makhluk gaib.

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Suku Komering, Warisan Budaya dan Tradisi yang Lestari

Mereka meyakini adanya roh-roh penjaga laut yang berperan melindungi sekaligus menghukum manusia yang tidak menghormati aturan-aturan adat atau alam.

Roh-roh ini sering kali dianggap sebagai entitas yang memiliki kuasa atas keselamatan pelaut, terutama ketika berada di tengah laut yang luas dan berbahaya.

Salah satu kepercayaan yang paling terkenal di kalangan suku Sekak adalah tentang makhluk bernama "Nenek Laut".

Sosok ini digambarkan sebagai roh wanita tua yang menjaga kedamaian laut.

BACA JUGA:Fakta Menarik Sejarah Suku Kayu Agung di Sumatera Selatan

Menurut kepercayaan mereka, Nenek Laut akan muncul jika seseorang melakukan pelanggaran adat di laut, seperti membuang sampah sembarangan atau merusak ekosistem laut.

Kemunculannya sering kali diiringi dengan badai yang datang tiba-tiba, dan pelaut yang melanggar bisa tersesat atau mengalami musibah.

Ritual Penolak Bala

Untuk menjaga keharmonisan dengan roh-roh laut, suku Sekak memiliki serangkaian ritual penolak bala.

Kategori :