Karena itu, perubahan revolusioner SDM Timnas Indonesia saat ini, diharapkan mampu menghasilkan 'output' yang akan mengejutkan tim-tim di Group C. Termasuk Bahrain dan China.
Dengan masih minus calon naturalisasi Mees Hilgers (Liga Utama Belanda FC Tweente) dan Eliano Reijnders, Timnas Indonesia sesungguhnya membutuhkan 'substitute' yang setara bagi Justin Hubner, Rizky Ridho, Jordi Amat di medio Oktober nanti.
Begitu pula keberadaan mendesak Eliano Reijnders Lekatompessy (depan), berbarengan dengan Hilgers. Raffael Struick membutuhkan sekondan yang ekual sekelas Reijnders.
Bila di bulan Oktober ini, proses naturalisasi mereka rampung, maka keduanya sudah bisa dimainkan melawan Bahrain dan China. Ini akan makin memenawankan pola main Timnas di mata peserta Group C lainnya.
Antusiasme penonton, pun akan terpacu, lewat sepak bola indah ber-ala Eropa yang enak ditonton. Sepak bola pada dasarnya adalah "arts" yang cantik dan menghibur.
Pada prinsipnya, Timnas Indonesia saat ini, sudah sangat 'kaya' dengan pemain-pemain bertahan berkualitas. Keberadaan Jay Idzes (Venezia/Serie A Italia), akan nampak perfeksionis bila diduetkan dengan Hubner dan Hilgers.
BACA JUGA:Legenda Timnas Australia Puji Kemajuan Sepak Bola Indonesia
Selepas Oktober, tanggal 14 November, Indonesia sudah ditunggu Jepang di 'leg' pertama. Lalu 19 November 'leg' 2 di Jakarta melawan Arab Saudi. Bila memang target Timnas meraih mimpi 'primitip' (mimpi lama) lolos Piala Dunia.
Maka, kedatangan penyerang Kevin Diks Bakarbessy (FC Copenhagen/Liga Super Denmark), Ole Romeny (FC Utrecht), Jairo Riedewald (Royal Antwerp), Mauro Zijlstra (FC Volendaam), harus diupayakan sudah masuk 'line up' saat melawan Jepang dan Arab Saudi.
Produktifitas dan 'finishing touch' Timnas, perlu di-daurulangkan, dengan mendapatkan penyerang haus gol, lewat Riedewald, Romeny, Zijlstra, dan Diks.
Penting untuk memastikan kemenangan demi kemenangan di delapan pertandingan sisa kualifikasi. Zona nyaman hasil draw, sudah tidak boleh lagi. Tinggalkan!
BACA JUGA:Vietnam Ketar-ketir Bertemu Timnas U-16 Indonesia di Final ASEAN Cup U-16 2024
Sebab, setidaknya Indonesia membutuhkan 15-18 point untuk mengamankan diri masuk dua besar (lolos langsung). Atau maju ke putaran ke-4 bersama lima tim lain, untuk berebut dua tiket.
Dalam mendapatkan 15 point, Indonesia memerlukan empat kemenangan dan satu draw lagi. Dengan begitu jumlah poin menjadi 15. Tentu, bila lebih dari 15, akan semakin 'safe'.
Catat! Kemenangan dan cita-cita masuk ke Piala Dunia 2026, atau 2030, tidak bisa hanya mengandalkan kemujuran semata. Berharap pada kemujuran, pasti akan kecewa. Menuju Piala Dunia, lewat naturalisasi berkualitas, adalah salah satu opsi.