Dahulu, tradisi ini dilakukan sebagai simbol kekuatan dan keberanian.
BACA JUGA:Menyingkap Sejarah Megalith Kuno di Pagar Alam, Sumatera Selatan
Kepala manusia yang berhasil dibawa pulang dianggap memiliki kekuatan mistis dan dipercaya dapat melindungi desa dari serangan musuh serta mendatangkan kesuburan bagi ladang dan ternak.
Meskipun praktik Ngayau sudah tidak dilakukan lagi, masyarakat Dayak tetap memiliki hubungan yang kuat dengan dunia mistis melalui berbagai bentuk ritual dan kepercayaan lain yang menghormati kekuatan alam dan leluhur.
3. Ilmu Pengasihan dan Ilmu Hitam
Di kalangan Suku Dayak, terdapat dua jenis ilmu mistis yang sering kali menjadi perbincangan, yaitu ilmu pengasihan dan ilmu hitam. Ilmu pengasihan adalah jenis ilmu yang digunakan untuk mempengaruhi perasaan orang lain, biasanya untuk tujuan cinta dan kasih sayang.
Ilmu ini dilakukan dengan berbagai cara, termasuk melalui mantra, jampi-jampi, atau penggunaan benda-benda keramat.
BACA JUGA:Mengungkap Jejak Megalith Prasejarah di Pagar Alam, Sumatera Selatan
Di sisi lain, ilmu hitam dalam tradisi Dayak dikenal dengan kemampuan magis yang digunakan untuk mencelakai atau menghancurkan orang lain.
Ilmu ini dianggap berbahaya dan sering kali dihindari oleh masyarakat Dayak yang lebih memegang teguh prinsip harmoni dan keseimbangan.
4. Tarian Adat dengan Unsur Mistis
Tarian tradisional Suku Dayak tidak hanya sekadar bentuk hiburan, tetapi juga memiliki makna spiritual dan mistis yang mendalam.
Salah satu tarian mistis yang terkenal adalah Tari Hudoq. Tarian ini dilakukan untuk memanggil roh leluhur serta meminta perlindungan dan kesuburan tanah.
BACA JUGA:Menelusuri Pengaruh Zeus: Dewa Yunani dan Dampaknya terhadap Sejarah serta Budaya Global
Para penari mengenakan topeng menyerupai wajah roh dengan gerakan yang menggambarkan interaksi mereka dengan alam gaib.
Topeng yang digunakan dalam tarian ini diyakini memiliki kekuatan magis yang mampu menghubungkan dunia manusia dengan dunia roh.