6. Penyebaran Agama Kristen dan Islam
Agama Kristen dan Islam menjadi agama yang dominan di antara masyarakat Batak.
Penyebaran agama Kristen terutama terjadi pada abad ke-19 melalui misionaris Jerman bernama Ludwig Ingwer Nommensen yang sangat dihormati di kalangan Batak Toba.
BACA JUGA:Zeus dalam Mitologi Yunani: Peran dan Warisan Sosial yang Mempengaruhi Sejarah dan Budaya Dunia
Nommensen berhasil memperkenalkan agama Kristen ke wilayah Toba dan membuatnya berkembang pesat.
Sementara itu, Batak Mandailing dan Angkola lebih dipengaruhi oleh agama Islam yang datang melalui interaksi dengan para pedagang dan ulama dari wilayah pesisir barat Sumatera.
7. Sistem Adat Dalihan Na Tolu
Dalihan Na Tolu merupakan prinsip dasar dalam sistem adat Batak.
Sistem ini menggambarkan tatanan sosial yang dibangun berdasarkan tiga pilar, yaitu Somba Marhulahula (menghormati keluarga dari pihak istri), Manat Mardongan Tubu (hati-hati terhadap saudara sekandung), dan Elek Marboru (bersikap baik terhadap keluarga perempuan).
Prinsip ini menjadi landasan penting dalam kehidupan masyarakat Batak, terutama dalam hal hubungan sosial, pernikahan, dan penyelesaian konflik.
8. Bahasa Batak yang Beragam
Bahasa Batak memiliki beberapa dialek yang berbeda-beda tergantung pada sub-sukunya.
Meskipun demikian, bahasa-bahasa ini masih dapat dipahami oleh sebagian besar orang Batak, terutama mereka yang tinggal di wilayah terdekat.
Bahasa Batak memiliki aksara sendiri yang disebut Aksara Batak, yang sayangnya kini jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, meskipun upaya pelestarian sedang dilakukan.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Suku Komering di Sumatera Selatan: Asal Usul dan Makna dari Istilah Hindu Purba