Sejarah dinar dan dirham menunjukkan pentingnya emas sebagai sarana investasi yang stabil dan tahan inflasi.
Meskipun penggunaan koin ini sebagai alat tukar telah berkurang, nilai emas sebagai investasi tetap diakui.
Emas telah lama dikenal sebagai produk investasi populer karena likuiditasnya yang tinggi dan potensi apresiasi harga yang berkelanjutan.
Bahkan pada masa Nabi Muhammad SAW, emas dianggap sebagai sarana investasi yang sah dan berharga.
BACA JUGA:Menjelajahi Candi Ngawen, Bangunan Bersejarah Punya Keberagaman Agama dalam Arsitektur Kuno
Di Indonesia, meskipun dinar dan dirham tidak lagi digunakan sebagai alat tukar resmi, mereka tetap digunakan sebagai alat investasi dan pembayaran zakat.
Pegadaian, sebagai lembaga keuangan terkemuka di Indonesia, menawarkan berbagai opsi investasi emas, seperti tabungan emas dan cicilan emas.
Ini memungkinkan masyarakat untuk berinvestasi dalam bentuk perhiasan atau batangan emas dengan berbagai kemudahan dan fleksibilitas.
Manfaat Investasi Emas di Era Modern
BACA JUGA:Bangunan Bersejarah Apa Saja yang Ada di Pusat Kota Medan? Intip 4 Lokasinya Disini!
Fleksibilitas dalam memilih berat dan merek emas, serta kemudahan pembayaran cicilan, membuat investasi emas lebih terjangkau untuk berbagai kalangan.
Investasi emas menawarkan keuntungan dalam bentuk perlindungan terhadap fluktuasi pasar dan peningkatan nilai aset.
Emas, dengan karakteristik likuiditas dan apresiasi nilai yang terus menerus, tetap menjadi pilihan menarik bagi banyak investor yang mencari keamanan dan peningkatan nilai aset.
Sejarah dinar dan dirham tidak hanya mengajarkan kita tentang pentingnya emas sebagai sarana investasi tetapi juga sebagai bagian dari warisan budaya.
BACA JUGA:Bangunan Bersejarah Apa Saja yang Ada di Pusat Kota Medan? Intip 4 Lokasinya Disini!
Investasi emas kini tidak hanya berfungsi sebagai alat penyimpan kekayaan tetapi juga sebagai cara untuk melestarikan nilai-nilai budaya yang telah diterima dan dipelihara selama berabad-abad.