September juga menjadi waktu yang signifikan bagi kebijakan moneter AS, dengan Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan pada 18 September 2024.
BACA JUGA:Bitcoin Menurun, Namun Ini Alasan Kenapa Para Investor Besar Justru Membeli
Diperkirakan bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga, yang dapat menandai akhir dari era suku bunga tinggi yang berlangsung sejak 2022.
Fluktuasi pasar yang terkait dengan ketidakpastian ekonomi global dan perubahan kebijakan moneter juga dapat memengaruhi pasar Bitcoin.
Peluang Akumulasi dan Strategi Investasi
Mengetahui pola bulan September yang sering menunjukkan return negatif, investor dapat merencanakan strategi investasi mereka dengan lebih baik.
Untuk investor jangka panjang, penurunan harga yang mungkin terjadi pada September bisa menjadi kesempatan untuk membeli BTC pada harga yang lebih rendah sebelum potensi kenaikan di bulan Oktober.
Bagi trader harian atau mereka yang terlibat dalam perdagangan jangka pendek, memahami pola ini dapat membantu dalam mengoptimalkan strategi.
Strategi seperti menjual atau mengurangi eksposur pada September, dan kemudian meningkatkan eksposur pada Oktober, dapat memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian.
Namun, penting untuk dicatat bahwa pasar Bitcoin sangat fluktuatif dan tren masa lalu tidak selalu menjadi indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja masa depan.
Investor harus selalu melakukan analisis yang cermat dan mempertimbangkan berbagai faktor lain sebelum membuat keputusan investasi.
BACA JUGA:Harga Bitcoin Anjlok di Bawah US$60.000, Apa yang Terjadi?
Misalnya, teori pola berulang harga BTC yang melejit mencetak rekor tertinggi setelah Halving menjadi terbantahkan pada Halving 2024.
Oktober: Bulan yang Sering Bullish untuk Bitcoin
Sebagai perbandingan, Oktober sering kali menjadi bulan bullish untuk Bitcoin. Berdasarkan data historis, Oktober memiliki rata-rata return sebesar +22,90 persen, menjadikannya bulan dengan kinerja terbaik secara rata-rata.