PAGARALAMPOS.COM - Dalam sebulan terakhir, Ethereum (ETH) mengalami penurunan tajam, dengan harga yang semakin tertekan lebih dari 24 persen.
Pada Sabtu petang, ETH tercatat berada di kisaran US$2.521, yang menandakan tekanan jual yang semakin tak terhindarkan.
Sejumlah data menunjukkan bahwa pasar merespons negatif terhadap perkembangan terbaru, termasuk ETF, dan memicu kekhawatiran akan masa depan Ethereum.
Namun, di tengah tekanan yang meningkat, harapan bagi bull masih ada, setidaknya menurut beberapa analis.
BACA JUGA:Antisipasi Tinggi terhadap ETF Ethereum di Pasar Kripto Amerika Serikat
Harapan Bull di Tengah Tekanan
Cryptorphic, seorang analis terkemuka di komunitas kripto, melalui unggahannya di platform X, menyatakan pandangannya yang optimis mengenai masa depan Ethereum.
Menurutnya, meskipun ETH saat ini terjebak dalam tekanan jual, peluang untuk rebound masih terbuka lebar.
Dia menyebut bahwa level support kritis di kisaran US$2.184-2.348 menjadi pijakan penting yang memungkinkan terjadinya pergerakan bullish.
“Beberapa minggu lalu, ketika pasar mengalami koreksi besar, ETH turun ke rentang support yang sama dan kemudian pulih. Dengan harga saat ini di US$2.520, ETH kemungkinan akan menguji resistensi pada 35 EMA. Jika berhasil ditutup di atas 35 EMA, kemungkinan reli menuju resistensi atas di US$3.750 akan terjadi. RSI telah pulih dari zona oversold, dan momentum bullish mulai terbentuk,” ungkap Cryptorphic dalam analisis grafik dua jamannya pada 28 Agustus 2024 lalu.
Meskipun demikian, tekanan yang dialami ETH dalam jangka waktu yang lebih panjang, seperti dalam rentang mingguan, tetap menunjukkan tanda-tanda kekhawatiran.
Sejak 5 Agustus 2024, ETH terus berada di jalur EMA-100 di level US$2.473 dan terancam mendekati jalur EMA-200 di US$2.082.
Data RSI juga menunjukkan momentum turun, dengan nilai yang saat ini berada di bawah batas netral pada 41,46.
Hal ini mengindikasikan bahwa ETH masih berpotensi mengalami penurunan lebih lanjut.