Versi lain dari cerita ini menyebutkan bahwa Seruni menolak perjodohan karena merasa calon suaminya tidak sesuai dengan harapannya.
Patah hati, ia memutuskan untuk melompat dari tepi jurang Danau Toba bersama anjing kesayangannya.
Namun, saat melompat, rambutnya tersangkut di pepohonan, sehingga tubuhnya tergantung di udara bersama anjingnya.
Batu Gantung kemudian dipercaya terbentuk dari tubuh Seruni yang tergantung, menjadi simbol tragis dari kisah ini.
Makna dan Signifikansi Budaya
Batu Gantung tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga memiliki arti mendalam bagi masyarakat sekitar.
Batu ini sering dikaitkan dengan nilai-nilai kesetiaan, kejujuran, dan pengorbanan dalam cinta.
Selain itu, masyarakat setempat mengaitkan Batu Gantung dengan cerita tentang ketabahan dan pengorbanan, menjadikannya bagian penting dari warisan budaya mereka.
Batu Gantung sebagai Destinasi Wisata
Hingga saat ini, Batu Gantung tetap menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik di Sumatera Utara. Wisatawan yang datang tidak hanya tertarik dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan cerita-cerita legendaris yang menyertainya.
Mengunjungi Batu Gantung memberikan pengalaman unik, di mana pengunjung dapat merasakan keajaiban alam sekaligus menyelami cerita-cerita mistis yang menjadi bagian integral dari kehidupan di sekitar Danau Toba.
Batu Gantung di tepi Danau Toba adalah simbol betapa kaya cerita dan keindahan alam Indonesia.
Selain pemandangan yang menakjubkan, cerita-cerita yang menyertainya memberikan dimensi tambahan yang membuat setiap kunjungan menjadi lebih bermakna.
Kisah-kisah ini memperkaya petualangan Anda, menjadikan setiap kunjungan ke Batu Gantung sebagai pengalaman yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga mendalam secara spiritual dan budaya.