PAGARALAMPOS.COM – Kerajaan Kutai Martapura, atau sering disebut Kerajaan Kutai, merupakan salah satu kerajaan Hindu tertua yang pernah ada di Indonesia.
Kerajaan ini berdiri antara abad ke-1 dan ke-4 Masehi dan berlokasi di sekitar penemuan prasasti Yupa di Muara Kaman, Kalimantan Timur.
Nama "Kutai" berasal dari prasasti-prasasti kuno yang mencatat keberadaan kerajaan ini.
Meskipun dipengaruhi oleh agama Hindu dari India, masyarakat Kutai berhasil menggabungkan unsur-unsur budaya lokal dalam kehidupan mereka.
Kehidupan Politik
Kerajaan Kutai didirikan oleh Kudungga, yang dianggap sebagai kepala suku lokal. Kudungga kemudian digantikan oleh Asmawarman, yang dikenal sebagai pendiri dinasti Hindu menurut prasasti Yupa.
Raja Mulawarman, putra Asmawarman, mengembangkan kerajaan hingga mencapai kejayaan dan memperluas wilayah kekuasaannya mencakup seluruh Kalimantan Timur.
Kehidupan Ekonomi
Terletak di tepi Sungai Mahakam, Kerajaan Kutai memiliki lokasi strategis yang mendukung kegiatan pertanian dan perdagangan.
Kerajaan ini terhubung dengan jalur perdagangan utama yang menghubungkan Selat Makassar, Filipina, dan China, memungkinkan masyarakat Kutai untuk berpartisipasi dalam perdagangan internasional.
Ekonomi kerajaan didorong oleh hasil pertanian yang melimpah, aktivitas perdagangan yang aktif, dan kegiatan beternak.
Kehidupan Sosial dan Budaya
Berdasarkan prasasti Yupa, mayoritas penduduk Kerajaan Kutai menganut agama Hindu, tetapi tetap melestarikan budaya lokal mereka.
Budaya Kutai terlihat dalam pelaksanaan upacara Vratyastoma pada masa Raja Mulawarman, yang dipimpin oleh seorang Brahmana lokal dan menunjukkan tingginya penghargaan terhadap pengetahuan.
Raja Mulawarman dikenal sebagai penguasa yang bijaksana dan dermawan. Ia memberikan sumbangan berupa emas, tanah, dan ternak kepada para Brahmana serta menyelenggarakan upacara sedekah di tempat-tempat suci seperti Waprakeswara.