Kebanyakan kain ulos memiliki panjang dua meter dan lebar 70 cm. Kain ini juga umumnya bermotif garis-garis miring, datar, atau menggambarkan burung dan jejeran hewan yang tersusun rapi.
5 Fungsi Kain Ulos
Meski telah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda nasional, belum banyak orang yang mengetahui fungsi kain ulos. Yuk, simak fakta kain ulos satu ini lebih jauh!
1. Penghangat Badan
Dulu, kain ulos berperan sebagai penghangat badan sebab nenek moyang suku Batak termasuk manusia gunung.
Mulanya, mereka mengandalkan sinar matahari dan api untuk melawan dingin. Namun, matahari bisa tidak terduga-duga; bisa saja siang hari yang panas berubah mendung.
BACA JUGA:Kerajaan Nagur dan Pengaruhnya: Menelusuri Akar Sejarah Masyarakat Batak
Sementara itu, api yang mereka gunakan sebagai penghangat pada malam hari tidak begitu praktis dan memiliki risiko tinggi.
Karena desakan kebutuhan, nenek moyang suku Batak pun mencari alternatif yang lebih mudah. Akhirnya, terciptalah kain ulos yang berfungsi sebagai selimut penghangat tubuh.
Dari sini pula terciptalah pemikiran leluhur Batak yang menyebutkan tiga sumber kehangatan bagi manusia: matahari, api, dan ulos.
Dari ketiganya, ulos menjadi yang paling nyaman, menghangatkan badan, dan menyenangkan perasaan.
BACA JUGA:Mengulik Jejak Sejarah Kerajaan Nagur yang Membentuk Warisan Budaya Batak
2. Acara Adat Batak Toba
Foto : Kain Ulos--Bobobox.com
Sebagai kain khas, sudah tentu masyarakat suku Batak menggunakan kain ulos dalam berbagai acara adat mereka. Sebut saja tarian mencari jodoh (Gondang Naposo).
Pernikahan, tujuh bulanan (biasanya menggunakan jenis bintang maratur sunting), upacara menempati rumah baru, selendang untuk cucu yang baru lahir, dan acara adat Batak lainnya.