PAGARALAMPOS.C0M - Mitologi si Pahit Lidah merupakan mitos yang berkembang di daerah Sumatera bagian selatan. Mitos ini diyakini masyarakat sebagai sebuah cerita yang benar-benar terjadi.
Di beberapa bagian daerah Sumatera Selatan dan khususnya di dataran tinggi Besemah atau Pasemah banyak terdapat peninggalan benda-benda sejarah yaitu patung-patung manusia dan binatang yang berjenis-jenis bentuknya.
Patung manusia itu ada yang sendiri dan ada juga yang berkelompok, tetapi sekarang ini banyak yang sudah rusak karena kurang perawatan.
Menurut cerita mitologi setempat, patung-patung itu adalah manusia, hewan, dan lainnya yang disumpah oleh si Pahit Lidah menjadi batu. Pandangan itu tentu saja berlawanan dengan ilmu pengetahuan.
BACA JUGA:Legenda Si Pahit Lidah dan Batu Keramat di Desa Napal Licin, Yuk Cari Tahu Kisahnya!
Para ahli mengungkapkan bahwa itu adalah peninggalan budaya megalitik yang tersebar. Peninggalan megalitik yang terdapat di Besemah terutama berupa menhir, dolmen, peti kubur batu, lesung, serta patung-patung batu yang bergaya statis dan dinamis.
Mitologi si Pahit Lidah merupakan mitos yang berkembang di daerah Sumatera bagian selatan. Mitos ini diyakini masyarakat sebagai sebuah cerita yang benar-benar terjadi.
Di beberapa bagian daerah Sumatera Selatan dan khususnya di dataran tinggi Besemah atau Pasemah banyak terdapat peninggalan benda-benda sejarah yaitu patung-patung manusia dan binatang yang berjenis-jenis bentuknya.
Patung manusia itu ada yang sendiri dan ada juga yang berkelompok, tetapi sekarang ini banyak yang sudah rusak karena kurang perawatan.
Menurut cerita mitologi setempat, patung-patung itu adalah manusia, hewan, dan lainnya yang disumpah oleh si Pahit Lidah menjadi batu. Pandangan itu tentu saja berlawanan dengan ilmu pengetahuan.
Para ahli mengungkapkan bahwa itu adalah peninggalan budaya megalitik yang tersebar. Peninggalan megalitik yang terdapat di Besemah terutama berupa menhir, dolmen, peti kubur batu, lesung, serta patung-patung batu yang bergaya statis dan dinamis.
Di daerah Basemah juga hidup tradisi lisan yang didendangkan seperti guritan yang menceritakan kisah seseorang dengan didendangkan.
Dalam buku berjudul Mitologi Nusantara: Penerapan Teori, Bustanuddin Lubis mengutip syair "Si Pahit Lidah" yang pernah ditulis oleh Ahmad Gozali.
BACA JUGA:Dijuluki Negeri Seribu Megalit, Benarkah Kebanyakan Batu di Lahat ini Hasil Kutukan Si Pahit Lidah?