PAGARALAMPOS.COM - Tak hanya menawarkan pesona alam yang menakjubkan, Sumatra Utara juga merupakan surga budaya yang kaya. Hanya dengan berkunjung ke Medan saja, kamu dapat mempelajari berbagai tradisi dan kesenian tradisional Medan unik dari berbagai suku yang ada.
Mulai dari Suku Batak, Suku Nias, Suku Karo, dan lainnya, kamu dijamin tidak akan pernah merasa bosan saat berlibur ke Sumatra Utara. Beberapa di antaranya bahkan menawarkan pertunjukan yang tak kalah seru dibanding drama teater modern!
Penasaran kesenian tradisional apa saja yang bisa kamu temukan di Medan? Yuk, intip berbagai seni budaya yang dapat kamu pelajari di bawah ini.
1. Tari Gundala-Gundala
Kesenian tradisional Medan selanjutnya adalah tari gundala-gundala yang berasal dari Suku Karo. Uniknya, seni tari ini bukanlah jenis tarian pertunjukkan biasa – melainkan tarian yang memiliki maksud untuk memanggil hujan!
BACA JUGA:Mengenal Medang Kamulan: Asal Usul dan Raja Pertama Kerajaan Mataram Kuno
Umumnya, tari gundala-gundala dilakukan pada musim kemarau panjang untuk memastikan bahwa tanaman-tanaman di pertanian dapat bertahan hidup.
Untuk dapat melakukan ritual tari gundala-gundala, sang penari harus menggunakan topeng kayu yang unik dan baju polos yang longgar.
Diiringi dengan instrumen musik tradisional berupa gendang, gong, serunai, dan keteng-keteng, penari akan mulai bergerak secara lembut dan mendayu-dayu.
2. Tari tor-tor
Foto : Kain Ulos Medan--Bobobox.com
Merupakan jenis seni tari yang menggunakan teknik menghentakkan kaki di atas alas papan rumah adat suku Batak. Dari suara hentakan kaki itu lah, nama tor-tor menjadi lekat dengan seni tari ini.
Mulanya, tari tor-tor merupakan sejenis tarian ritual yang menjadi bagian dari upacara kesembuhan, kematian, dan lainnya. Seiring dengan masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Tempat Wisata Religi Paling Populer di Medan
Tarian ini pun tidak lagi terbatas sebagai tarian upacara tertentu dan menjadi jenis tarian yang ditampilkan dalam pertunjukan hiburan masyarakat Batak.