Ardaraja tewas dalam pertempuran tersebut, menandai akhir dari ambisinya untuk menguasai Kerajaan Kediri.
Kematian Ardaraja merupakan sebuah simbol dari perubahan besar dalam sejarah Jawa.
Peristiwa ini menunjukkan betapa cepatnya perubahan dapat terjadi dalam kekuasaan dan bagaimana personalitas kunci dapat mempengaruhi jalannya sejarah.
BACA JUGA:Menyingkap Rahasia Situs Batu Bedil: Peninggalan Megah dari Era Megalitikum Kerajaan Sriwijaya
Ardaraja, meskipun dianggap sebagai pengkhianat oleh sebagian orang, juga dapat dipandang sebagai seorang pejuang yang setia kepada keluarganya hingga akhir hayatnya.
Sejarah Ardaraja menggambarkan kompleksitas hubungan politik dan kekuasaan di Jawa pada masa itu.
Peranannya dalam runtuhnya Singasari dan pembangkitan kembali Kediri memberikan wawasan mendalam tentang dinamika politik yang ada pada zaman tersebut.
Apakah Ardaraja adalah pengkhianat yang meruntuhkan kerajaan atau seorang pahlawan yang setia kepada keluarganya, masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan dan pengamat sejarah.
Dalam pandangan modern, Ardaraja dapat dilihat sebagai simbol dari banyaknya konflik internal yang dapat mengubah arah sejarah suatu bangsa.
Cerita tentangnya mengajarkan bahwa dalam dunia politik, loyalitas dan pengkhianatan sering kali berjalan berdampingan, membentuk narasi sejarah yang kompleks dan penuh warna.