PAGARALAMPOS.COM - Memasuki minggu ketiga bulan Agustus 2024, pasar kripto kembali menghadapi ketidakpastian yang semakin meresahkan para investor.
Bitcoin (BTC), yang menjadi tolok ukur utama bagi pasar ini, masih belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan.
Bahkan, harapan untuk kembali ke level di atas US$ 60.000 tampaknya semakin menjauh.
Kondisi ini membuat para investor bimbang dan gusar, mengingat banyak dari mereka yang berharap pada stabilitas harga sebagai penanda tren positif di masa mendatang.
BACA JUGA:Pengaruh Pemilu Presiden AS Terhadap Industri Mata Uang Kripto: Analisis TD Cowen
Sentimen Pasar yang Terbelah
Seiring dengan gejolak yang terjadi, para analis kripto terpecah dalam dua kubu besar.
Kubu pertama optimis bahwa Bitcoin akan mengalami pemulihan harga dalam beberapa bulan ke depan, dengan bulan September diprediksi menjadi titik balik yang penting.
Mereka berpendapat bahwa sentimen positif yang akan berkembang di pasar dapat mendorong harga Bitcoin naik kembali, menembus resistensi yang ada, dan mendekati atau bahkan melewati batas US$ 60.000.
Namun, tidak semua analis setuju dengan pandangan ini. Kubu kedua memprediksi adanya kemungkinan aksi harga yang lebih negatif.
BACA JUGA:Peringatan dari Analis Kripto: Potensi Penurunan Harga Bitcoin di Tengah Volatilitas Pasar
Mereka mengkhawatirkan bahwa tekanan ekonomi global, terutama isu resesi yang semakin menghantui Amerika Serikat, akan memengaruhi pasar kripto secara signifikan.
Dalam skenario ini, Bitcoin mungkin akan menghadapi penurunan lebih lanjut, dengan harga yang bisa merosot jauh di bawah level yang saat ini menjadi patokan bagi para investor.
Pandangan Mark Cullen: Tiga Level Kritis Bitcoin
Salah satu analis kripto ternama, Mark Cullen, memberikan pandangannya yang cukup detail mengenai kondisi pasar saat ini.