Proses pembuatan Pekasam dimulai dengan merendam ikan dalam larutan garam dan nasi selama beberapa hari hingga ikan berfermentasi.
Setelah proses fermentasi selesai, ikan pekasam ini dapat digoreng atau dimasak dengan bumbu pedas seperti cabai dan bawang.
Rasa unik dari pekasam, yang menggabungkan asam, gurih, dan pedas, menjadikannya salah satu makanan tradisional yang paling digemari di PALI.
BACA JUGA:Pentingnya Konsumsi Makanan B2SA, Pemerintah Kota Pagar Alam Luncurkan B2SA Program Goes to School
Hidangan ini menawarkan pengalaman rasa yang berbeda, sekaligus memperlihatkan keanekaragaman kuliner di daerah ini.
3. Tempoyak
Tempoyak adalah fermentasi daging durian yang menghasilkan rasa asam yang khas.
Di PALI, tempoyak sering digunakan sebagai bumbu dalam berbagai masakan, terutama dalam olahan ikan.
BACA JUGA:Ingin Mencoba Pindang Salai? Temukan Resep Menyajikan Kuliner Khas Sumsel yang Lezat!
Tempoyak dapat dimasak dengan ikan patin atau ikan gabus, dilengkapi dengan bumbu-bumbu seperti cabai, kunyit, dan serai.
Kombinasi antara rasa asam dari tempoyak dan aroma rempah-rempah menghasilkan hidangan yang kaya cita rasa.
Tempoyak adalah salah satu kuliner unik yang mencerminkan keistimewaan masakan tradisional Sumatera Selatan, sekaligus menjadi favorit bagi mereka yang menyukai rasa asam dalam masakan.
4. Pindang PALI
BACA JUGA:ksplorasi Kuliner Jambi: Hidangan Tradisional yang Menggugah Selera dan Kaya Rasa
Pindang PALI adalah varian dari pindang yang sangat populer di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir.
Menggunakan ikan segar seperti ikan patin atau ikan baung, pindang PALI dimasak dalam kuah yang kaya akan bumbu dan memiliki warna kuning kemerahan yang khas.