Film Horor Mantra Surugana, Bangkitnya Iblis Misterius Lewat Aji-aji

Senin 19-08-2024,10:45 WIB
Reporter : Mey
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM- Sinopsis Jendela Seribu Sungai membawa pesan menyentuh yang akan sangat mengena di hati para pemirsa.

Cerita Jendela Seribu Sungai cukup kental dengan Kota Banjarmasin yang memiliki julukan “Kota Seribu Sungai”.

Film Indonesia karya anak bangsa ini digadang-gadang menjadi tontonan menarik sekaligus inspiratif untuk segala usia.

Tak heran jika penayangannya sudah sangat penonton nantikan. Tak hanya masyarakat Banjarmasin saja yang antusias menunggu jadwal tayang film Jendela Seribu Sungai.

Namun, tampaknya para penggemar film tanah air juga sudah tidak sabar untuk menonton. Sambil menunggu tanggal mainnya, mari kita ulas terlebih dahulu sinopsis film ini.

Tahun 2023 menjadi tahun kebangkitan bagi industri perfilman Indonesia. Hal ini terbukti sejak awal hingga pertengahan tahun, perilisan judul film terbaru tak pernah libur.

Genre yang diangkat juga bermacam-macam mulai dari komedi, romance, horror, hingga film inspiratif.  

BACA JUGA:Film Catatan Si Boy, Sentuhan Gen Z dalam Kisah Cinta Remake Era 80an

Sinopsis

Salah satu judul film terbaru yang mengangkat kisah inspiratif adalah Jendela Seribu Sungai. Sinopsis Jendela Seribu Sungai mengisahkan tentang impian sekelompok anak yang begitu deras bak aliran sungai.

Sekelompok anak tersebut adalah Bunga, Arian, dan Kejora yang duduk di bangku sekolah dasar. Mereka mengenyam pendidikan di sebuah sekolah, dengan seorang guru cantik dan baik hati bernama Sheila.

Bu Sheila tidak hanya sekedar guru yang memberikan ilmu bagi murid-muridnya. Ia memiliki peranan lebih dalam memahami impian Bunga, Arian, serta Kejora.

Sayangnya, impian mulia itu harus menemui tantangan keras, bahkan dari keluarga mereka sendiri. Arian yang merupakan anak dari seorang seniman kuriding, justru tak mendapatkan restu mengikuti jejak sang ayah.

BACA JUGA:Sinopsis Film Lantai 4, Kisah Horor Apartemen Kosong dan Angker

Sementara Kejora yang bercita-cita menjadi seorang dokter, tampaknya harus menelan kenyataan pahit untuk tidak menggapainya.

Hal itu lantaran rasa trauma sang ayah terhadap seorang dokter di sebuah puskesmas. Ketika tidak mampu menyelamatkan nyawa istrinya pasca melahirkan.

Kategori :