Menjelajahi 7 Desa Adat di Jawa Barat, Begini Keunikan Tradisinya

Minggu 18-08-2024,22:53 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Bodok

Kalau kamu berkunjung ke sini, kamu tidak dikenakan tiket masuk ke Kampung Naga, hanya dikenakan ongkos parkir.

Rincian biayanya antara lain parkir motor Rp3000, parkir mobil Rp10.000, parkir elf Rp15.000, parkir minibus Rp25.000, dan parkir bus Rp40.000.

Selain itu, ada biaya untuk jasa pemandu sebesar Rp150.000, jasa narasumber Rp300.000, dan biaya makan sebesar Rp35.000/orang. Tertarik ke Kampung Naga?

2. Kampung Ciptagelar

Kampung Ciptagelar yang terletak di kaki Gunung Halimun, Sukabumi, Jawa Barat, punya daya tarik tersendiri buat para wisatawan dengan deretan rumah bambu tradisional di tengah alam yang hijau dan asri.

BACA JUGA:ksplorasi Kuliner Jambi: Hidangan Tradisional yang Menggugah Selera dan Kaya Rasa

Meski merupakan kawasan adat dengan tradisi leluhur yang kuat, Kampung Ciptagelar tetap membuka pintunya untuk pengunjung.

Akses ke sini memakan waktu sekitar 4 jam dari pusat Kota Sukabumi, dengan jalan yang mulus sehingga bisa dilalui motor, mobil, atau bahkan sepeda untuk menjelajah kampung ini. 

Kamu bisa berkunjung ke Kampung Ciptagelar pada waktu tertentu: Senin-Kamis pukul 09.00-19.00 WIB, Jumat 09.00-11.30 WIB dan 13.30-19.00 WIB.

Serta Sabtu 10.00-16.00 WIB, sementara untuk hari Minggu kampung ini tidak menerima tamu yang datang berkunjung.

Meskipun masuk ke sini gratis, kamu tetap diharapkan menjaga tata krama dan kealamian tempat, ya! Jangan lupa juga untuk mematuhi beberapa peraturan yang harus diikuti.

BACA JUGA:Travelling Murah di 7 Pulau Wisata, Ada Yang Mirip Raja Ampat

Termasuk meminta izin pemimpin desa, tamu laki-laki harus memakai ikat kepala sementara yang perempuan memakai samping, bersalaman sesuai tradisi, dan menyampaikan maksud kunjunganmu.

4. Kampung Adat Pulo

Desa Adat Kampung Pulo yang terletak di sekitar situs cagar budaya Candi Cangkuang, kampung ini tetap mempertahankan tradisi meskipun pengaruh Islam dibawa oleh Embah Dalem Arif Muhammad, yang dulunya memeluk agama Hindu.

Kini, penduduk Kampung Pulo yang beragama Islam tetap melaksanakan sebagian ritual agama Hindu, salah satu hal yang menjadi daya tarik wisatawan.

Kategori :